Grahadi

Beranda Grahadi

Pj Gubernur Adhy Karyono Keluhkan Sulitnya Cari Tenaga Perawat untuk Lansia, ODGJ, dan PMKS di Jatim

Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengeluhkan sulitnya mencari tenaga perawat lansia, ODGJ dan penyandang masalah kesejahteraan sosial di Jatim.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
fatimatuz zahro/surya.co.id
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menyerahkan bantuan ke lansia saat menghadiri puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-28 tingkat Provinsi Jatim Tahun 2024 di Halaman Dinas Sosial Provinsi Jatim, Rabu (29/5/2024). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengeluhkan sulitnya mencari tenaga perawat lansia, ODGJ dan penyandang masalah kesejahteraan sosial di Jatim.

Bahkan saat rekrutmen tenaga PPPK Pemprov Jatim tahun lalu, semuanya tidak ada yang mau mengisi posisi tenaga perawat di UPT pelayanan sosial yang dimiliki Pemprov Jatim.

“Sulit sekali. Jadi tidak ada yang mau mengisi. Bahkan tahun ini Kadinsos Jatim menyampaikan ke saya ada 50 orang yang akan pensiun. Jadi kebutuhan semakin meningkat namun yang minat hampir tidak ada,” keluh Adhy saat menghadiri puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-28 tingkat Provinsi Jatim Tahun 2024 di Halaman Dinas Sosial Provinsi Jatim, Rabu (29/5/2024).  

Karena itu, guna meningkatkan kesejahteraan lansia dan usia harapan hidup Jatim, Adhy menyebutkan pihaknya akan membuat kebijakan diskresi.

Di saat tidak boleh lagi mengangkat tenaga honorer, Pemprov Jatim akan membuka rekrutmen khusus honorer untuk mengisi posisi yang dikhususkan untuk merawat para lansia, ODGJ serta anak-anak terlantar. 

"Khusus untuk ini, Pemprov Jatim akan merekrut kembali tenaga honorer untuk merawat para lansia, ODGJ serta anak-anak terlantar lainnya. Tentu yang kita rekrut adalah mereka yang memiliki skill dan kepedulian sosial yang tinggi," katanya.  

Lebih lanjut, HLUN tahun ini dirayakan secara meriah oleh Pemprov Jatim.

Mengangkat tema 'Lansia Terawat Indonesia Bermartabat' kegiatan HLUN ini diikuti oleh 400 lansia yang berasal dari 7 UPT pelayanan sosial se-Jatim serta beberapa organisasi peduli lansia di bawah naungan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.

Secara khusus Adhy mengajak seluruh masyarakat agar lebih peduli dan menaruh perhatian khusus kepada lansia.

Salah satu caranya adalah dengan membuka akses seluas-luasnya kepada lansia, baik akses untuk memperoleh kesehatan, transportasi, perumahan dan layanan sosial lainnya.

"Sehingga para lansia benar-benar merasa bahwa seluruh aktivitasnya terbantu. Karena semakin usia lanjut maka kesehatannya menurun, fungsi-fungsi dari indranya berkurang. Oleh karena itu mari kita berikan semua perlindungan sosial kita untuk lansia," kata Adhy.

Pemprov Jatim kata Adhy, telah melakukan beberapa terobosan dalam rangka memberi perlindungan sosial dan rehabilitasi sosial bagi para lanjut usia.

Berbagai program itu terangkum dalam program Nawa Bhakti Satya yang telah digagas oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024 yakni Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, yaitu Jatim Sejahtera. 

Beberapa di antaranya adalah bantuan permakanan bagi lanjut usia terlantar dalam panti, penanganan lanjut usia luar panti berbasis keluarga dalam bentuk day care, konseling dan family support serta Program Keluarga Harapan (PKH) Plus.

Program PKH Plus ini merupakan program khusus dari Pemprov Jatim bagi lansia miskin dengan usia di atas 70 tahun yang masuk dalam kategori keluarga PKH.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved