Grahadi

Beranda Grahadi

Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Naik, Komisi B DPRD Jatim akan Panggil Dinas Peternakan Jatim

Komisi B DPRD Jatim mendorong seluruh pihak terutama pemerintah untuk terus menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: irwan sy
tribun jatim/yusron naufal
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Ony Setiawan. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Komisi B DPRD Jatim mendorong seluruh pihak terutama pemerintah untuk terus menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang kembali merebak di Jawa Timur. 

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Ony Setiawan, mengungkapkan dalam waktu dekat, pihaknya berencana untuk meminta penjelasan detail dari Dinas Peternakan Jawa Timur.

"Mungkin awal tahun biar kita panggil Disnak untuk menanyakan kesiapannya menghadapi naiknya kembali wabah PMK," kata Ony, saat dikonfirmasi, Selasa (31/12/2024).

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, upaya sebetulnya sudah dilakukan oleh Disnak, di antaranya adalah dengan menyediakan vaksin.

Namun penyakit PMK ini juga disebabkan banyak faktor sehingga, imun sapi yang menurun.

Misalnya, juga disebabkan oleh kualitas pakan, kebersihan kandang dan virus itu sendiri.

Ony pun mendorong agar sosialisasi juga terus dilakukan.

"Misalnya, dengan memberi penyuluhan tentang kebersihan kandang, kualitas pakan dan imun hewan. Namun tindakan pengobatannya tetap melalui vaksin," terang Ony.

Kasus peningkatan PMK ini salah satunya terjadi di Kabupaten Blitar.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PMK ini dilaporkan kembali meningkat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Desember 2024.

Selama kurun waktu ini, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar menerima sedikitnya 180 laporan kasus PMK di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Eko Susanto mengatakan, peningkatan kasus PMK tidak hanya terjadi di Blitar, tapi juga di daerah lain di Jawa Timur.

"Hampir semua wilayah di Jatim terjadi peningkatan kasus PMK, tidak hanya di Blitar. Makanya, hari ini, kami diundang rapat membahas pencegahan kasus PMK di Provinsi Jatim," kata Eko, Senin (30/12/2024).

Menurut Eko, salah satu penyebab meningkatnya kembali kasus PMK karena faktor cuaca.

Selain itu, lalu lintas hewan ternak antar daerah juga memicu peningkatan kasus PMK di wilayah Kabupaten Blitar.

"Kemarin, kami menemukan kasus PMK di Desa Modangan, itu sapi dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Ada juga sapi dari Kediri. Banyak kasus PMK yang kami temukan di Blitar dari lalu lintas sapi luar daerah," kata Ony yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved