Berita Viral

Nasib Mujur Satir Sopir Bus Berhati Mulia Bawa Semua Penumpangnya Makan di Rumah karena Kelaparan

Beginilah nasib Sopir Bus Borlindo Mandiri Jaya rute Palu-Makassar, Sapir, yang mengajak seluruh penumpang yang kelaparan makan di rumah mertuanya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE KOMPAS.COM/TIKTOK
Sopir bus, Satir, yang membawa semua penumpangnya ke rumah untuk makan karena kelaparan di hari pertama lebaran. 

Setelah kisahnya viral, Satir menceritakan asal mula hingga alasan mengajak seluruh penumpangnya makan di rumah mertuanya. 

1. 30 penumpang kelaparan  

Satir menceritakan, ada 30 penumpang yang dibawa untuk makan di rumahnya yang berada di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, (Sulbar).

Hal itu dilakukan karena dia melihat banyak warung tutup di hari Lebaran.

Sementara, para penumpang sudah kelaparan.

"Saat itu pas hari Lebaran, kita masih di perjalanan di wilayah Mamuju (Sulbar), jadi shalat Id di Mamuju. Setelah shalat, lanjut perjalanan cari warung sekitar jam 12.00 siang, tapi tidak ada warung buka. Kebetulan lewat di dekat rumah, saya bawa ke rumah," kata Satir kepada Kompas.com saat ditemui di perwakilan Borlindo di Jalan Lingkar Barat, Tallasa City Makassar, Sulsel, Senin (15/4/2024).

Namun, sebelum membawa seluruh penumpang makan di rumahnya, Satir lebih dulu menghubungi mertua dan istrinya bahwa akan singgah makan bersama puluhan penumpang.

"Saya infokan dulu ke orang di rumah karena masalahnya nanti (makanannya) tidak mencukupi, dan kebetulan memang saya juga mau singgah karena sudah lapar. Jadi saya ajak juga penumpang ke rumah untuk makan karena tidak ada warung terbuka," ucapnya.

2. Makanan gratis sambut Assuro Maca

Satir mengaku semua makanan itu gratis, karena saat itu mertua dan istrinya memang membuat banyak makanan menyambut hari Lebaran serta tradisi assuro maca.

"Kebetulan juga di rumah adakan tradisi baca-baca assuro maca, jadi banyak makanan. Ada ikan, buras, ayam, nasi," tuturnya.

Assuro maca dalam istilah Makassar berarti meminta doa, terutama untuk orang-orang yang telah meninggal dunia.

Serta acara syukuran menyambut Ramadhan atau Idul Fitri.

Pada tradisi itu terdapat beberapa jenis makanan dan juga dupa yang dibakar lalu disimpan di samping makanan yang telah disiapkan.

Setelah prosesi assuro maca selesai, pemilik rumah akan memanggil tetangga untuk menyantap makanan tersebut atau mengantar makanan tadi ke rumah tetangga maupun kerabat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved