Berita Pamekasan

3 Hari Hilang di Laut Pamekasan, Jenazah Nelayan Sampang Terdampar di Pantai Slopeng Sumenep

tim berangkat ke lokasi untuk memastikan apakah benar jenazah yang ditemukan itu korban Abduh, yang hilang ditelan ombak

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/muchsin
Jenazah Abduh, nelayan yang hilang ditelan ombak diangkat dan dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa ke rumah duka di Pamekasan, Jumat (14/3/2024). 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Setelah tiga hari hilang di lautan akibat perahunya dihempas ombak, Rabu (12/3/2024) malam, salah satu dari dua nelayan akhirnya ditemukan. Korban sudah meninggal ketika ditemukan tergeletak di hamparan pasir Pantai Slopeng, Kabupaten Sumenep, Jumat (14/3/2024) pagi.

Korban yang ditemukan adalah Abdurrahman alias Abduh (50 ), warga Dusun Cangak, Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang. Sebelumnya perahu yang dipakai melaut terhempas ombak sampai terbalik di laut wilayah Desa Tamberu, Kecamatan Pamekasan,

Kali pertama korban ditemukan oleh warga pencari rongsokan di pinggir pantai sekitar pukul 05.30 WIB. Kondisi korban sudah meninggal dengan perut membesar akibat kemasukan air laut.

Saat itu saksi kaget melihat jenazah tergeletak di pinggir pantai. Sehingga ia melaporkan ke kepala desa (Kades) setempat dan selanjutnya disampaikan ke Polsek Dasuk, Sumenep.

Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto mengatakan, Kapolsek Tamberu dan tim sudah datang ke lokasi penemuan jenazah dan juga ke rumah duka. “Sedang satu nelayan lainnya, H Alwi (60), warga Desa Tolonto Rajhe, Kecamatan Pasean, belum ditemukan,” kata Sri Sugiarto.

Sedang Ketua Harian Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, Chandra Kirana yang selalu ikut melakukan penyisiran sepanjang pantai mengatakan, jenazah korban ditemukan berjarak sekitar 10 KM dari tempat kejadian.

Begitu mendengar informasi salah satu korban ditemukan, tim berangkat ke lokasi untuk memastikan, apakah benar jenazah yang ditemukan itu merupakan korban Abduh, yang hilang ditelan ombak.

Tim ini terdiri atas TNI/Polri, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, FRPB Pamekasan, Basarnas Pos Sar Sumenep, Tagana.

“Ternyata benar, jenazah yang ditemukan di atas pasir di pinggir pantai sisi Timur Pantai Slopeng itu adalah korban yang dicari. Dan waktu kami ke lokasi, sudah ada keluarga korban. Kemudian korban dievakuasi dibawa ke rumah duka,” kata Chandra kepada SURYA.

Dikatakan, meski tim pencarian sudah menyiapkan dua perahu karet. Satu dari Basarnas Pos Sar Sumenep dan satu unit perahu dari BPBD Pamekasan, namun tidak memungkinkan karena kondisi ombak tinggi dan hempasan angin cukup kencang.

Dijelaskan, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), batas waktu pencarian adalah tujuh hari. Karena itu pihaknya terus berusaha untuk mencari keberadaan korban lainnya.

“Memang sepanjang pinggir pantai yang kami susuri, tidak semuanya bisa dilalui dengan jalan kaki. Karena terhalang rimbunan pohon, bebatuan dan lain-lain. Namun itu bukan hambatan bagi kami untuk terus mencari,” kata Chandra. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved