Berita Viral

Rela Lepas Gaji Jutaan Rupiah di Indomie, Pak Edi Pilih Resign dan Bangun Pabrik Mie Sendiri

Inilah Kisah Pak Edi Prayitno yang pilih resign sebagai karyawan Indomie padahal gajinya fantastis. Pilih buka pabrik mie sendiri.

|
youtube
Pak Edi yang Rela Lepas Gaji Jutaan Rupiah di Indomie dan Bangun Pabrik Mie Sendiri. 

SURYA.co.id - Kisah Pak Edi Prayitno yang pilih resign sebagai karyawan pabrik mie terkemuka, Indomie, ramai jadi sorotan.

Pabrik Indomie terkenal sebagai perusahaan yang besar, produknya bahkan mendunia.

Maka tak heran jika karyawannya mendapat gaji yang fantastis.

Namun, Pak Edi rela melepas gaji jutaan rupiah dan pilih bangun pabrik mie sendiri.

Padahal, ia sudah bekerja selama 12 tahun di sana.

"Saya di Indomie di Ancol di pusat, saya sekitar 12 tahunan. Saya jabatan terakhir masih kalo nggak salah operator ya," ungkap Pak Edi Prayitno yang dikutip dalam YouTube Rajarasa Channel.

Baca juga: TNI-AL Kirim Kapal Perang ke India, Diperkuat 155 Personel Untuk Jalankan Misi Diplomasi 47 Negara

Pak Edi menceritakan pengalamannya selama 12 tahun bekerja di pabrik Indomie.

"Dimulai dari saya jadi helper, tukang nuwangi tepung kemudian belajar dari operator mixer kemudian kita belajar terus, ternyata dalam waktu 12 tahun di perusahaan tersebut saya merasa bisa berkembang," lanjutnya.

Pak Edi yang merasa lelah merantau dan memiliki pengalaman yang cukup akhirnya memutuskan pulang kampung pada tahun 2015.

Konsekuensinya, ia hampir setahun nganggur.

"Nganggur dirumah ya sekitar hampir 1 tahun kita nggak ada kerjaan di Wonogiri itu mau usaha apa, bingung kayaknya.

Ternyata ada temen yang di Karanganyar itu ada pabrik mie yang tidak jalan," ungkapnya.

Baca juga: Balasan Menohok Alya Nadira, Istri Kapten Persebaya Surabaya Reva Adi ke Radja Nainggolan

"Kita coba setting ternyata berhasil, bisa produksi, lancar. Saya disitu dipercaya untuk megang perusahaan selama mungkin kurang lebih 2 tahun.

Habis itu saya 2019 mencoba untuk membuka usaha sendiri di Wonogiri kecil-kecilan, industri rumahan," lanjutnya.

Saat usahanya dimulai, cobaan pun datang.

Pak Edi terkena dampak pandemi Covid19 dan sempat mengalami masa sulit.

"Kita sangat kesulitan, kita baru berdiri udah dihantam covid yang begitu besar, cuma ada untungnya buat usaha saya. Pertama adanya bansos yang dulu bansos itu menggunakan mie dan sebagainya," ungkapnya.

Tapi untungnya bisnis mie Pak Edi ini bisa bertahan dari terpaaan badai Covid-19.

"Ya Alhamdulillah waktu itu kita sangat tertolong, hampir kabupaten Wonogiri tiap kecamatan banyak orderan ke saya.

Baca juga: Update Kakek 70 Tahun Dipenjarakan Anak karena Kotoran Kucing, Terungkap Alasan Korban Enggan Damai

Terus kemudian dengan ada mie kelor itu karena bahasanya mi kelor itu untuk jadi imun ya, ketahanan tubuh musim pandemi kemarin lumayan booming," lanjutnya.

Pak Edi juga mengaku, saat memulai usaha mie ini banyak sekali orang di kampungnya yang meremehkan hingga akhirnya ia terbiasa.

Namun nasib baik berpihak pada Pak Edi yang saat ini sukses mengembangkan bisnis miliknya, dimana ia bisa memproduksi mie buatannya 1-2 ton dan juga memiliki karyawan sebanyak 65 orang.

Kisah Dhafi Resign Sebagai Karyawan Pinjol Padahal Bergaji Puluhan Juta

Ada juga kisah Dhafi Adam yang resign sebagai karyawan pinjaman online (pinjol) dan kini sukses bangun 3 pabrik.

Padahal, gajinya sebagai karyawan pinjol cukup fantastis, yakni mencapai puluhan juta rupiah.

Tapi setelah resign, Dhafi justru semakin sukses.

Ia kini memiliki tiga pabrik.

Baca juga: Cerita Yoga Petugas Kebersihan Jakarta Dihujat Gara-gara Beli iPhone, Beber Perjuangan di Baliknya

Kisah Dhafi ini dibagikan dalam tayangan youtube JagaLilin.

Saat kuliah, Dhafi memilih jurusan desain grafis pada salah satu perguruan tinggi di Surabaya.

"Cari freelance-an untuk bayar kosan, makan, sama bayar SPP," ungkapnya.

Setelah lulus, Dhafi bekerja di salah satu perusahaan leasing dengan fokus pada pinjaman online (pinjol).

Tugas Dhafi cuma mencari nasabah, dan satu nasabah akan mendapatkan komisi Rp300 ribu.

Dhafi mengaku dalam sehari dirinya mampu mendapatkan tiga hingga lima seorang nasabah.

Dengan pendapatan itu, Dhafi bisa menyentuh Rp 27 juta.

Baca juga: Kerja di 5 Tempat untuk Biayai Kuliah S2, Nanda Putri Akhirnya Jadi Wisudawan Terbaik UIN Ar-Raniry

Meski demikian, ia merasa heran karena tidak bisa menabung dan justru terlilit utang.

Akhirnya Dhafi memutuskan untuk resign.

"Padahal saya nggak nipu orang. Apa mungkin karena riba ya. Akhirnya saya flashback.

Dan akhirnya saya ingin keluar dari pekerjaan," katanya lagi.

Setelah keluar, akhirnya Dhafi menjalankan bisnis online dengan berjualan handphone, bantal, dan lain sebagainya.

Namun, berkat bisnis bantal yang dijalani Dhafi Adam, akhirnya ia punya tiga pabrik dengan kapasitas produksi rata-rata 25 ribu per hari.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Baca juga: Dua Bocah SMP di Surabaya Ciptakan Alat Pendeteksi Kebakaran, AH Thony: Ini Temuan yang Wow

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved