Berita Viral

Ingat Elwizan Dokter Gadungan Timnas U19 yang Hampir Celakakan Ernando Ari? Ternyata Bekas Kondektur

Inilah profil dan biodata Elwizan Aminuddin, dokter gadungan alias dokter palsu yang pernah bertugas di tim PS Sleman. 

Editor: Musahadah
kolase PSS Sleman
Elwizan Aminuddin, dokter gadungan yang pernah menangani Timnas Indonesia dan PSS Sleman. 

SURYA.CO.ID -  Inilah profil dan biodata Elwizan Aminuddin, dokter gadungan alias dokter palsu yang pernah bertugas di tim PSS Sleman dan Timnas Indonesia U-19. 

Setelah menjadi buronan polisi sejak Desember 2021 silam, Elwizan Aminuddin akhirnya ditangkap. 

Elwizan Aminuddin ditangkap saat pulang di rumahnya di Cibodas pada Rabu (24/1/2024). 

Sebelumnya, Elwizan dipolisikan atas kasus pemalsuan ijazah ke Polresta Sleman pada 3 Desember 2021.

Saat itu polisi sudah memanggil Elwizan sebagai terlapor.

Baca juga: BREAKING NEWS Terhindar Hukuman Maksimal, Dokter Gadungan Susanto Cuma Divonis Segini

Namun yang bersangkutan tak pernah datang memenuhi panggilan tersebut.

Oleh polisi, Elwizan pun dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO).

Sebelum kabur, Elwizan Aminuddin mengundurkan diri secara lisan pada 1 Desember 2021 kepada Direktur Utama PS Sleman, Andy Wardhana.

Saat itu Elwizan pamit untuk pulang ke Palembang dengan alasan orangtua sakit.

Namun ia tak pernah kembali ke PSS Sleman. Setelah 2 tahun buron, dia berhasil ditangkap di rumahnya di Cibodas pada Rabu (24/1/2024).

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian mengungkapkan, Kasus tersebut berawal pada tahun 2020.

Kala itu PSS Sleman membutuhkan dokter untuk tim.

Kemudian tersangka memasukan lamaran dan diterima.

Belakangan terungkap, ijazah yang ia gunakan adalah palsu. Elwizar mengunduh ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh dan mengeditnya.

"Dia download dia edit. Dimasukan diubah nama dan dimasukan fotonya," ungkap AKP Riski.

Bermodalkan ijazah palsu tersebut, tersangka Elwizan Aminudin melamar ke tim-tim sepak bola yang bermain di Liga Indonesia sebagai dokter tim.

Selain menangkap Elwizan, polisi juga mengamankan barang bukti lainnya yakni foto copy ijazah palsu, foto copy KTP, lembar perjanjian kerja hingga surat dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh perihal verifikasi keabsahan ijazah.

Akibat perbuatannya tersangka Elwizan Aminudin dijerat Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman 6 Tahun atau Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.

Siapa sebenarnya Elwizan Aminuddin?

Elwizan Aminuddin
Elwizan Aminuddin (dok.istimewa/PSS Sleman)

Berikut fakta-faktanya:  

1. Bekas kondektur bus

Sebelum menjadi dokter di sejumlah klub sepak bola, Elwizan Aminuddin adalah seorang kondektur bus di daerah Tangerang.

Selain itu ia juga memiliki usaha warung kelontong.

2. Jadi tim dokter Timnas U-19

Elwizan Aminudin sudah pernah menjadi dokter tim beberapa klub sepak bola di Liga Indonesia antara lain Persita Tangerang, Barito Putra, Bali United, Madura United dan PSS Sleman.

Bahkan Elwizan Aminudin juga pernah menjadi dokter Timnas Indonesia U-19.

Selama menjadi dokter tim PSS Sleman, Elwizan Aminudin mendapatkan gaji Rp 15 Juta perbulan.

Bahkan, Elwizan Aminudin juga pernah mendapatkan gaji termasuk bonus saat di PSS Sleman sebesar Rp 25 juta.

Saat menjadi dokter sejumlah tim sepak bola Liga Indonesia dan Timnas Indonesia U-19, pelaku mengandalkan Google untuk melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang mengalami cedera.

"Ya (penanganan medis) Dia hanya mempelajari dari google," beber AKP Riski.

Dia mengatakan pelaku melakukan aksinya dengan memalsukan ijazah dan menjadi dokter tim sepak bola karena motif ekonomi.

3. Hampir celakakan kiper Timnas

Sebagai dokter gadungan, Elwizan diketahui hampir mencelakakan kiper timnas Indonesia, Ernando Ari.

Ernando Ari menjelaskan bahwa Elwizan Aminuddin pernah melarangnya untuk melakukan operasi.

Namun, Ernando tak mengikuti arahan yang diberikan Amin dan tetap melakukan operasi.

Kiper Persebaya Surabaya itu pun mengakui bahwa tindakannya untuk tetap menjalani operasi sudah tepat.

"Ya Allah, dulu (saya) hampir tidak jadi operasi gara-gara bapak ini (Elwizan Aminudin)," tulis Ernando Ari Sutaryadi di Instagram stories-nya, Kamis (2/12/2021).

"Untung (saya) tidak pensiun dini. Semoga tidak terulang lagi," tambah Ernando Ari.

Sementara itu, salah satu dokter tim Borneo FC, Muhammad Yusuf Zulfikar, mengatakan, tindakan penipuan yang dilakukan Elwizan Aminuddin sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal.

"Tindakan dokter gadungan atau Amin itu sangat tidak dibenarkan, karena ini menyangkut nyawa manusia, bukan bermain-main dengan mesin atau tanaman, ini adalah nyawa manusia,“ ujar Muhammad Yusuf Zulfikar, yang biasa disapa dr Yusuf.

Dia juga meminta ada langkah hukum terhadap Elwizan Aminuddin yang sudah lama menjadi dokter gadungan ini.

"Ini sudah melanggar hukum, melanggar kode etik kedokteran dan juga hukum yang berlaku di Indonesia, karena ini pembohongan," ungkap Yusuf.

"Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada proses hukum. Karena ini menyangkut nyawa manusia yang dia tangani," tegasnya.

4. Track record bagus

Dalam wawancara sebelumnya, Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS), Andywardhana Putra mengaku tidak memiliki kecurigaan karena Amin sempat menjadi dokter tim di sejumlah klub.

Praktis jajaran direksi waktu itu mempercayai Amin memiliki kapasitas sebagai seorang dokter.

"Terus terang awalnya saya tidak tahu, karena waktu itu sudah direkrut oleh tim, memang dia sudah punya trek record di dokter timnas dan beberapa klub lainnya, bukan satu dua, awalnya tidak curiga sama sekali, ijazahnya kuliahnya ada loh, tapi tidak tahu itu benar apa palsu," ujarnya.

"Nah karena kita lihat dia sudah ada track record di tim-tim lain sebelumnya, kayaknya waktu itu tidak di-cross check dulu," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ahmad Hadian Lukita mengonfirmasi jika dokter tim PSS Sleman atas nama Elwizan Aminudin terbukti gadungan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan satgas Covid-19 LIB kalau dari hasil investigasi mereka menunjukan dokternya PSS (Elwizan Aminudin) tidak punya ijazah maupun terdaftar sebagai dokter di IDI atau manapun," katanya saat dihubungi Tribun Jogja, Kamis (2/12/2021).

Dengan ini Luluk menegaskan bakal mengambil langkah untuk melakukan pengecekan cara dari klub merekrut karyawannya, khususnya dokter tim dengan lebih teliti.

 "Ya sebelumnya verifikasi sama manajemen klub sendiri, tapi kalau seperti ini bahaya juga, apalagi posisinya dokter yang berkaitan dengan kesehatan. Belum lagi dia (Elwizan Aminudin) pernah di beberapa klub Liga 1. Setelah kita tahu kalau dokter yang di PSS (Elwizan Aminudin) memang tidak punya ijazah kedokteran, PT LIB akan ikut menerapkan proses verifikasi terhadap dokter tim, ini jadi pembelajar juga buat kita supaya tidak lagi terulang," jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Dokter Gadungan di PSS Sleman, Elwizan Aminuddin Ternyata Kondektur Bus, Hampir Celakakan Kiper"

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved