Berita Viral

BABAK Baru Kasus Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud: 4 Saksi Ahli Diperiksa, Ada Tambahan Tersangka?

Kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud hingga kini masih dalam proses pemeriksaan. Ada 4 saksi ahli yang juga diperiksa terkait kasus tersebut.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Surya.co.id
Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) IV/4 Surakarta Letkol CPM Teguh Ariwibowo menyebuktan, ada 14 saksi sipil dan empat saksi ahli yang diperiksa dalam kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud oleh oknum TNI. 

Kali ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengecam penganiayaan itu saat berpidato di HUT ke-51 PDIP di Jakarta pada Rabu (10/1/2024). 

Saat menyinggung soal netralitas TNI Polri, Megawati menyebut aparat keamanan seharusnya bisa memahami perilaku masyarakat.

Ia menyayangkan sikap main hakim sendiri para oknum TNI itu ketika menghadapi perselisihan.

"Ketika kasus Boyolali, saya sampai mikir, sebenarnya apa yang ada di dalam hati dan pikiran mereka (oknum TNI), kok rakyat dibegituin."

"Loh emang enggak tau sekarang anak muda suka seneng banget pake motor breng breng gitu, knalpotnya dicopot (diganti), ya namanya anak muda, mau kelihatan sok jagoan gitu lho," kata Megawati. 

Presiden kelima RI itu mengaku prihatin pada keadaan relawan Ganjar yang menjadi korban pengeroyokan oknum TNI tersebut. 

Baca juga: SOSOK 6 Oknum TNI Tersangka Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud, Jenderal Andika Minta Dijerat Ini

"Lah, kok enak men yo, sampai bonyok gitu saya lihat, yang dipukuli, lah kok mulut bisa sampe sini loh (gerakin tangan ke arah jidat), bengkak gitu," ujarnya.

Ia heran mengapa anggota TNI yang notabene adalah abdi negara, justru tega menganiaya rakyat.

Padahal, kata Megawati, orang tua para anggota TNI itu juga rakyat yang seharusnya diayomi dan dilindungi.

"Saya sampai mikir gini, orang tuanya itu di mana sih? Apa bukan rakyat? Ya rakyat lah."

"Eling (ingat) loh, TNI sama Polri, mereka itu jadi itu (anggota) gratis loh, dibayar sama negara, negara itu dari mana bayarannya? Ya dari rakyat lah, yang ngumpulin, patuh bayar pajak."

"Saya bukan sentimen, ini supaya tahu, kalian itu abdi negara, negara, bukan perorangan, bukan begitu sadar, yang harus dilindungi ya rakyat lah," katanya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved