Berita Lumajang

Kapulaga Lumajang, Rempah yang Laris Manis di Luar Negeri, Tiongkok Jadi Langganan

Baru saja, Mulyadi bersama kelompok tani Argomulyo berhasil mengekspor 17 ton kapulaga menuju negara Cina senilai Rp 1,2 miliar.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/erwin wicaksono
Mulyadi (50) petani kapulaga asal Desa Pagowan, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang 

"Perawatan ya seperti biasanya harus dikontrol pemupukan. Saya sudah mencoba pakai pupuk organik dan hasilnya bagus," ucapnya.

Kata Mulyadi, tanaman kapulaga dapat dipanen 4 kali dalam setahun. Asumsi setiap panen di lahan 1 hektar bisa menghasilkan 350 kilogram lebih, dengan harga jual per kilogram kapulaga senilai Rp 70 ribu per kilogram.

Jenis yang paling bagus bisa dihargai Rp 100 ribu per kilogram. Bisa dibayangkan keuntungan menggiurkan dari menanam kapulaga.

"Untuk memenuhi permintaan kami juga menghimpun hasil panen kapulaga dari petani luar daerah seperti Kabupaten Malang dan Jember," tutupnya.

Meski disebut gampang dirawat, Mulyadi mengatakan menanam kapulaga bukannya tanpa resiko.
Menurutnya, momok utama tanaman kapulaga adalah hama tikus yang menggerogoti biji kapulaga.

"Selain itu curah hujan juga mempengaruhi. Serta juga tergantung cuaca hasil kapulaga yang baik tergantung pada pengeringan dari sinar matahari," ujarnya.

Terakhir Mulyadi berharap pemerintah dapat berperan lebih untuk meningkatkan kualitas kapulaga dari Kabupaten Lumajang.

Ia menjelaskan jika kelompok petaninya memiliki mesin pengering skala besar, maka kualitas kapulaga bisa makin tinggi.

"Mesin pengering ini untuk mengatasi gagal panen. Karena kadar air dari kapulaga harus kecil," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved