Berita Viral

UPDATE Nasib Atlet Renang Cilik usai Kasus Dicurangi Panitia Lomba Viral, Menpora Turun Tangan

Begini kabar terbaru Ghiyats alias Egi, atlet renang cilik yang viral diduga gagal raih juara 2 lomba akibat dicurangi panitia.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
TIKTOK
Egi, atlet renang nangis karena gagal juara 2 (kiri) Menpora Dito Ariotedjo (tengah) 

SURYA.CO.ID - Begini kabar terbaru Ghiyats alias Egi, atlet renang cilik yang viral diduga gagal raih juara 2 lomba akibat dicurangi panitia.

Kini, tangisan Egi berubah jadi senyum lebar. 

Egi akhirnya tetap menjadi juara dua dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Namun, ia mendapat posisi tersebut bersama peserta lain yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai juara dua oleh panitia.

Kendati begitu, orang tua Egi, Yanuar Gajaksahda bersyukur karena kerja keras anaknya tetap mendapat apresiasi.

"Terima kasih pada semua pihak, dari Dispora dan Pengkab Akuatik (PRSI) Sleman, Kapanewon Ngemplak. Alhamdulillah semua permasalahan kemarin sudah terakomodir."

"Membuat video kami jadi referensi dan jadi acuan yang akhirnya mendapat juara kembar ini," ujarnya, dikutip dari Tribun Jogja.

Dilakukan mediasi

Penetapan Egi sebagai juara dua kembar dilakukan setelah adanya mediasi antara Kadispora Sleman, Agung Armawanta, dan pelaksana teknis, kapanewon hingga orang tua Egi.

"Hari ini kita di Dispora bersama dengan Pengkab Akuatik (PRSI) selaku pelaksana teknis, kemudian ada dari Kapanewon yang mewakili atau yang punya kontingen. Kemudian ada orang tua dan Mas Egi yang kemarin sempat viral di media," ujarnya pada wartawan seusai mediasi.

Agung lalu mengurai, Popkab Sleman 2023 itu sejatinya untuk ajang menjaring bakat-bakat terbaik di Bumi Sembada.

"Bisa saya jelaskan, jadi Popkab ini dalam rangka mengakomodasi hasil-hasil latihan atlet yang dibina oleh masyarakat klub dan mungkin juga sekolah,” kata dia.

"Kita butuh ruang dan melakukan evaluasi dan pemerintah juga membutuhkan pengukuran hasil latihannya, standar prestasinya, karena itu Popkab ini khususnya renang diadakan dengan peserta sekitar 80-an (peserta dari) SD dan SMP," ulasnya.

Hanya saja, karena tingginya animo peserta dan terbatasnya keuangan kapanewon atau kecamatan sebagai kontingen, maka beberapa peserta mendaftar di Popkab lewat jalur mandiri.

"Kemudian, ada beberapa hal, kontingen ini milik kecamatan (Kapanewon). Kecamatan ada dananya untuk membiayai tapi tidak di empat cabor, sehingga ada yang tiga, dan dua cabor," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved