Berita Kediri

Enam Puskesmas Kabupaten Kediri Diproyeksikan Buka Poli Sore, Berikut Lokasi Lengkapnya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Ahmad Khatib menuturkan, layanan poli sore tersebut akan diuji coba terlebih dahulu.

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Titis Jati Permata
tribun jatim/luthfi husnika
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Khatib saat menghadiri rapat bersama di kantor Pemerintah Kabupaten Kediri. 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat Kabupaten Kediri, enam puskesmas diproyeksikan untuk buka poli sore.

Hal ini menyusul banyaknya aduan masyarakat terkait akses fasilitas kesehatan saat sore hari. Sebab biasanya puskesmas hanya buka pagi hingga siang hari saja.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Ahmad Khatib menuturkan, layanan poli sore tersebut akan diuji coba terlebih dahulu.

"Akhir tahun ini kami lakukan transisi uji coba. Supaya awal tahun bisa langsung take off," katanya, Rabu (18/10/2023).

Menurutnya, puskesmas yang akan dibuka poli sore itu terutama yang telah membuka layanan rawat inap dan puskesmas yang ada di dekat bandara. Yakni Puskesmas Tarokan, Grogol, Mojo, Ngadiluwih, Kandangan, dan Wates.

Ahmad Khatib mengatakan, jumlah puskesmas di seluruh Kabupaten Kediri ini ada 37 unit. Sementara di 2023 ini pihaknya menargetkan menyelesaikan akreditasi 33 puskesmas supaya memenuhi standar dan harapan masyarakat.

Sementara itu Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri untuk mengawasi kinerja puskesmas yang ada di wilayahnya.

Permintaan bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu menyusul banyaknya laporan mengenai pelayanan yang ada di puskemas baik melalui aplikasi Halo Mas Bup maupun sosial media.

Hal tersebut disampaikannya saat rapat bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) di Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri.

Mas Dhito menyatakan, sedianya Dinkes melakukan survey terkait pelayanan kesehatan masyarakat di 37 puskesmas yang tersebar di Kabupaten Kediri.

“Fungsi pelayanan tolong betul-betul diawasi,” ujarnya.

Berdasarkan pertemuan itu, diketahui sebanyak 10 puskesmas saat ini sedang dilakukan rehabilitasi. Pasalnya, kondisi bangunan sudah masuk kategori tak layak.

Rehabilitasi puskesmas itu sebagai upaya menjaga kualitas prasarana fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Mas Dhito menekankan, selain fasilitas yang memadai itu, tak kalah penting pelayanan yang ramah harus diperhatikan petugas karena menjadi faktor yang mempengaruhi masyarakat datang ke puskesmas.

Untuk itu, Mas Dhito meminta Dinkes supaya membuat semacam rapor tiap puskesmas. Hal ini ditujukan untuk melakukan evaluasi kinerja petugas di puskesmas.

“Dinkes (harus) membuat laporan capaian terkait program di puskesmas untuk memastikan kinerja,” tegasnya.

Mas Dhito berharap selain pengawasan, Puskesmas didorong terus melakukan pengembangan program pelayanan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved