Wanita Sukabumi Tewas Usai Karaoke
TERKUAK Detik-detik Dini Sera Afrianti Sebelum Tewas Dianiaya Ronald Tannur, Temui Security 2 Kali
Ternyata sebelum Dini Sera Afrianti tewas, Ronald Tannur sempat menemui petugas keamanan atau security Blackhole KTV, tempat hiburan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID -Terungkap detik-detik sebelum penganiayaan berujung tewasnya Dini Sera Afrianti (29) yang diduga dilakukan anak anggota DPR RI, Gregorius Ronald Tannur (31).
Ternyata sebelum Dini Sera Afrianti tewas, Ronald Tannur sempat menemui petugas keamanan atau security Blackhole KTV, tempat hiburan yang pernah mereka datangi.
TIdak sekali, Dini Sera Afrianti dan Ronald Tannur menemui security untuk meminta rekaman CCTV.
Hal ini diceritakan Komisaris BlackHole KTV, Judystira Setyadji saat mengklarifikasi kasus ini, Sabtu (7/10/2023).
Yudystira mengatakan, insiden kekerasan fisik yang santer beredar di media mainstream atau medsos, bukan terjadi di wilayah properti bangunan yang disewa oleh pihaknya.
Baca juga: GELAGAT Janggal Ronald Tannur Usai Habisi Dini Sera Afrianti, Nangis Histeris lalu Bohongi Polisi
Namun, pihaknya tak menampik bahwa kedua pasangan tersebut sempat berada di dalam ruangan karaoke (room) nomor tujuh yang disewa oleh salah seorang teman mereka, bernama YN.
Room tujuh tersebut semula telah dipesan atau reservasi oleh YN mulai pukul 17.00 WIB, pada Selasa (3/10/2023).
Namun, YN berserta tujuh orang temannya datang memasuki room tersebut sekitar pukul 20.00 WIB.
"Dan pada saat itu, tidak bersama pelaku dan korban," ujarnya saat ditemui awak media di ruang manajemennya, kawasan Dukuh Pakis, Surabaya, Sabtu (7/10/2023).
Sekitar 90 menit kemudian, Ronald dan Dini tiba memasuki Blackhole KTV, dengan perangai laiknya sejoli yang dimabuk asmara.
Sekira 10 menit kemudian atau pukul 00.12 WIB, pasangan ini keluar dari room karaoke 7 menuju ke area parkir melalui lift.
Namun, sekitar 10 menit kemudian, keduanya kembali menuju pintu masuk Blackhole KTV.
Mereka bertemu sekuriti Blackhole KTV untuk meminta rekaman CCTV area dalam lift.
Ronald meminta video CCTV untuk ditunjukkan kepada pacarnya, Dini untuk membuktikan bahwa dia tidak memukul.
Pasalnya, Ronald sempat bercerita bahwa sang pacar merasa jengkel lantaran mengaku dipukul.
"Pelaku menanyakan karena ingin bukti, bahwa ceweknya ini marah marah, dia merasa ditampar oleh pelaku dan ngotot minta CCTV. Yang menanyakan CCTV itu si pelaku ke sekuriti kami. Itu yang kami dengar dari para pelaku," terang pria bermasker warna putih itu.
Judystira menjelaskan, kewenangan memeriksa rekaman CCTV area lift ada di manajemen mal, karena bukan menjadi wilayah properti yang disewa oleh pihak Blackhole KTV.
"Pada saat itu, di handle oleh sekuriti kami, tim sekuriti kami bilang; CCTV kami merupakan area mal, bukan blackhole. Kami tidak punya wewenang mengakses CCTV tersebut. Sehingga pelaku masih ingin meminta CCTV tersebut silahkan ke area manajemen mal," ungkapnya.
Setelah tak mendapatkan apa yang diinginkan, kedua pasangan tersebut kembali keluar melalui lift yang sama.
Namun, lima menit kemudian, atau sekitar pukul 00.20 WIB, pasangan tersebut kembali lagi untuk menanyakan hal yang sama. Dan direspon dengan jawaban yang sama oleh sekuriti Blackhole KTV.
"Sekitar 00.40 kami diinfokan oleh Tim Sekuriti bahwa ada tamu dari blackhole tergeletak di basement, dari situ kami meminta tim sekuriti ke bawa untuk mengecek. Apakah benar. Dan hanya sampai itu saja yang kami ketahui," jelasnya.
Judystira menegaskan, pihaknya sangat kooperatif dalam mengikuti rangkaian proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Bahkan, setahu dia terdapat lima dokumen softfile rekaman CCTV yang diserahkan kepada penyidik kepolisian untuk diteliti sebagai bahan penyelidikan kasus tersebut.
Termasuk, benda lain seperti sebotol minuman berbahan kaca yang diketahui merupakan properti milik tempat usahanya.
"Terbukti juga di CCTV kami. Selama berada di wilayah kami, tidak ada kontak fisik secara berlebihan. Jadi sejak masuk hingga keluar outlet seperti biasa biasa saja, berbincang biasa dan sehat. 5 CCTV dan sisa botol tequila 1 aja (yang dibawa Polisi)," katanya.
Judystira juga menegaskan, sosok kedua pasangan tersebut murni sebagai salah satu pengunjung tempat usaha karaokenya.
Seingatnya, keduanya baru pertama kali berkunjung di tempatnya. Dan, sebatas informasi yang dihimpunnya, kedua pasangan tersebut merupakan teman dari salah satu pelanggannya berinisial YN.
"Pertama kali berkunjung. Baru sekali aja. Bukan karyawan atau karyawati sini, si korban," pungkasnya.
Sementara itu, tim penasehat hukum manajemen Blackhole KTV Sudiman Sidabukke mengatakan, sepanjang kedua pasangan tersebut melenggang masuk pertama kali hingga keluar dari area bangunan outlet tersebut, tidak terpantau adanya aksi kekerasan secara kasat mata.
Dan, sesuai dengan hasil penyelidikan anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya, bahwa lokasi penganiayaan yang terjadi antara kedua belah pihaknya tersebut, berada di lift bangunan mal utama yang bukanlah menjadi kewenangan Manajemen Blackhole KTV secara khusus. Melainkan, manajemen mal.
"Enggak ada (pertengkaran yang dilihat sekuriti blackhole). Artinya kalau ada pertengkaran itu di wilayah kita, menjadi wilayah pertanggungjawaban kita, itu gak ada," ujar Sidabukke, mendampingi Judystira.
Sebelumnya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, pihaknya telah menetapkan sosok GRT atau pacar korban Dini, sebagai tersangka atas tindakan penganiayaan hingga menyebabkan seseorang meninggal dunia, pada Jumat (6/10/2023).
Tersangka yang ternyata merupakan anak salah satu pejabat DPR RI Dapil NTT itu, dengan Pasal 351 Ayat 3 KUHP Tentang Tindak Pidana Penganiayaan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
"Korban dan pelaku sempat cekcok. Pelaku kemudian memukul korban hingga mengalami luka memar di sekujur tubuhnya," ujarnya dalam konferensi pers, di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2023).
Kelakuan Janggal Ronald Tannur

Di bagian lain, gelagat janggal Gregorius Ronald Tannur terkuak setelah menghabisi sang pacar, Dini Sera Afrianti di Surabaya.
Ronald Tannur sangat kejam saat memukul hingga melindas tubuh Dini Sera Afrianti yang berujung tewasnya wanita asal Sukabumi.
Namun, ketika mengetahui sang pacar sudah tak berdaya, dia justru menangis histeris.
Hal ini terungkap dari video yang viral di media sosial.
Setelah menganiaya pacarnya Dini Sera Afrianti, Ronald Tannur sempat ke rumah sakit.
Baca juga: SOSOK Ronald Tannur Anak Anggota DPR Buat Laporan Palsu Usai Habisi Wanita di Surabaya, Dijaga Ketat
Ia membawa Dini ke RS National Hospitals Surabaya usai menganiayanya.
Namun, sebelum tiba ke rumah sakit ternyata nyawa DSA tak tertolong.
Video momen Gregorius Ronald menangis membawa korban viral dibagikan akun Instagram @terangmedia.
Dalam video tersebut memperlihatkan suasana memilkukan.
Terlihat sejumlah perawat mengerumuni sebuah mobil yang diduga dikendarai Gregorius Ronald Tannur.
Terdengar suara tangisan histeris diduga Gregorius Ronald dari dalam mobil tersebut.
Sejumlah perawat hingga petugas keamanan pun terlihat mencoba menenangkan Ronald.
Video tersebut kini menjadi sorotan warganet yang heran perbuatan anak anggota DPR RI tersebut.
Sejumlah warganet menyebut perbuatan Ronald bak seorang psikopat karena menangis setelah menganiaya pacar hingga meninggal.
“Loe nangis sesaat , keluarga korban seumur hidup tangis nya.. Hrs nya msk bui di atas 10thn...cm ga tau d realita nya jd brp + diskon alasan HAM (duit/anak oknum pejabat”
“Dia yg ngelindes kok dia yg nangis tantrum gk jelas emng k*mak kau yah,”
“Psikopat”
“Akting nangisnya bagus bngt ya,” tulis beragam komentar warganet.
Beberapa saat sebelumnya, Ronald Tannur tampak sangat keji menghabisi Dini yang sudah dipacari 5 bulan terakhir.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, korban dan pelaku menjalin hubungan sejak Mei 2023.
Royce menuturkan, korban dan pelaku mulanya makan bersama pada Selasa (3/10/2023).
Kemudian, seorang teman menghubungi mereka untuk pergi ke sebuah tempat hiburan di Surabaya.
DSA dan Ronald tiba di sana sekitar pukul 21.00 WIB dan langsung bergabung dengan kawan-kawannya.
Mereka lantas berkaraoke sambil menenggak minuman keras. Akan tetapi, korban dan pelaku terlibat pertengkaran di tempat itu.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (4/10/2023) sekitar pukul 00.10 WIB.
Menurut Royce, seorang petugas keamanan sempat melihat keributan antara korban dan pelaku.
"(Tersangka) menendang kaki kanan hingga korban terjatuh sampai posisi duduk. Lalu, GRT (tersangka) memukul kepala korban dengan menggunakan botol minuman keras," ujar Royce dalam konferensi pers di Markas Polrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2023).
Penganiayaan berlanjut di tempat parkir.
Ronald diduga melindas sebagian tubuh korban menggunakan mobil.
Usai peristiwa tersebut, Ronald membawa pacarnya ke apartemen di Jalan Raya Lontar.
Kala itu, kondisi DSA sudah tak berdaya. Karena lemas, korban dibawa menggunakan kursi roda.
Melihat keadaan korban, Ronald sempat memberikan napas buatan.
Namun, tubuh korban sudah tidak bergerak.
Ronald kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Nasional Hospital Surabaya. Sewaktu hendak ditangani petugas medis, korban ternyata sudah tidak bernyawa.
Mengenai motif penganiayaan yang diduga dilakukan Ronald, Royce menjelaskan bahwa polisi masih mendalaminya.
Akibat penganiayaan yang dilakukan anak anggota DPR tersebut, korban mengalami luka serius di sejumlah bagian tubuhnya.
Berdasarkan hasil otopsi, korban tak hanya mengalami memar, tetapi juga menderita luka pada organ dalamnya.
Bohongi Polisi dengan Laporan Palsu

Ronald Tannur sempat mencoba menghindar dari jerat hukum dengan membuat laporan palsu ke Polsek Lakarsantri atas tewasnya sang pacar, Dini Sera Afrianti.
Dini Sera Afrianti yang tewas setelah dianiaya itu dilaporkan meninggal dunia karena asam lambungnya kambuh saat berada di Apartemen Orchid, Pakuwon yang ditinggalinya.
Laporan palsu itu dibuat setelah dia memastikan kematian Dini di National Hospital.
Dari informasi tersebut Polsek Lakarsantri dan Inafis mendatangi lokasi.
Baca juga: AKSI KEJI Ronald Anak Anggota DPR yang Siksa Dini Sera, Sebabkan Korban Tewas dengan Belasan Luka
Awal-awal itu polisi sempat percaya dengan Ronald.
Ketika diwawancara sejumlah media, pejabat polsek setempat mengatakan kalau Dini tewas karena penyakit bawaan, yaitu asam lambung.
Saat itu lah, teman-teman Dini menyebarkan bukti-bukti kondisi terakhir ketika dari Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall, bersama Ronald.
Satreskrim Polrestabes Surabaya kemudian memutuskan mengambil alih kasus tersebut.
Beberapa tim pun disebar untuk mencari informasi.
Di situlah kejanggalan mulai terungkap.
Rabu 4 Oktober 2023 sekira pukul 23.00 Jenazah Andini diautopsi di RSUD dr Soetomo.
Saat itu status Ronald yang merupakan anak pejabat belum terungkap.
Identitas Ronald Tannur sebagai anak dari Edward Tannur anggota DPR RI Komisi IV fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) asal Nusa Tenggara Timur baru terungkap setelah pengacara keluarga korban bersuara.
Instagram simpatisan ayah Ronald saat itu dikunjungi banyak netizen.
Ada yang menyebut bapak Ronald berusaha mencegah kasus ini viral.
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Imron Amin baru-baru ini menyebut akan mengirim tim ke Surabaya untuk mendalami ada atau tidak intervensi Edward ke polisi dalam menangani kasus anaknya.
Dini Sera Afrianti
Gregorius Ronald Tannur
Edward Tannur
Anak Anggota DPR Aniaya Wanita Sukabumi
Wanita Sukabumi
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Jaksa Kurang Puas Ronald Tannur Hanya Dihukum 5 Tahun, Siap Ajukan PK Jika Ada Novum Baru |
![]() |
---|
Khawatir Kabur, Kejati Jatim Eksekusi Terpidana Ronald Tannur di Rumahnya di Surabaya |
![]() |
---|
Gregorius Ronald Tannur Akan Diringkus Lagi, MA Kabulkan Kasasi |
![]() |
---|
Alasan Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur Belum Dipecat dan Masih Bersidang, MA Singgung Kebebasan |
![]() |
---|
Rekam Jejak Hakim Mangapul yang Dilaporkan Suap usai Direkom Pecat Gegara Bebaskan Ronald Tannur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.