Beranda Grahadi
Belum Pulih Sempurna, Geliat Sektor Peternakan di Jatim Berusaha Bangkit Seusai Diterpa Virus PMK
geliat ekonomi di sektor peternakan Jatim belum kembali pulih sempurna seperti semula seusai wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
Menjawab soal keluhan para peternak yang membutuhkan support pemerintah dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi susu sapi perah, Indy menyebutkan pemerintah provinsi Jatim sejatinya sudah melakukan berbagai upaya.
Wanita berkacamata ini mengatakan bahwa Disnak secara masif telah menggelontorkan bantuan konsentrat pada peternak sapi perah, di mana Disnak Jatim memberikan kuota pemberian konsentrat pakan sebanyak 20 kilogram per ekor sapi.
"Total sudah ada 25 ribu ton konsentrat yang kita gelontorkan pada teman-teman peternak kita. Dan ini sudah berjalan dalam tiga bulan. Karena hasilnya signifikan bahwa pemberian makanan yang bergizi pada ternak berpengaruh pada peningkatan kuantitas dan kualitas produksi susu ternak," tegasnya.
Karena hasilnya signifikan, pemberian konsentrat ini masih akan ditambah.
Hal ini untuk membantu memenuhi kebutuhan susu di Jatim.
Sebab berdasarkan data, kebutuhan susu di Jatim mencapai 2.000 ton per hari.
"Saat ini produksi susu kita memang belum pulih. Masih sekitar 1.600 an liter per hari. Artinya ada 15-18 persen belum kembali pulih. Makanya upaya upaya peningkatan produktivitas akan terus kita lakukan," tandasnya.
Tidak hanya itu, Pemprov Jatim juga melakukan upaya untuk meningkatkan populasi sapi yang cukup menurun signifikan akibat terdampak virus PMK, terutama karena ternak yang terserang PMK cenderung tidak mau birahi dan susah untuk berkembang biak.
Cara yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan inseminasi buatan.
"Jumlah sapi perah kita 305 ribu ekor di Jatim. Memang jauh lebih sedikit dibanding sapi potong kita yang mencapai 4,9 juta ekor. Untuk itu kita sedang memacu dengan melakukan inseminasi. Targetnya tahun ini adalah kawin suntik pada 1,9 juta ternak," kata Indy.
Dengan target yang tak sedikit, Indy mengaku bahwa saat melakukan inseminasi buatan pada ternak sapi perah pasca PMK juga tidak mudah.
Lantaran kondisi ternak yang tidak fit di tengah wabah, kawin suntik yang dilakukan kerap gagal.
Tidak selalu setiap inseminasi buatan selalu berhasil jadi.
Bahkan inseminasi buatan yang dilakukan juga termasuk upaya agar ternak yang nantinya dilahirkan menghasilkan anakan betina.
Hal itu agar populasi sapi perah bisa meningkat pesat.
"Yang kita juga lakukan adalah straw sexing. Jadi Kromosomnya sudah dipisah. Sehingga begitu diinseminasi buatan yang lahir ya betina. Itu upaya yg kita lakukan. Lalu juga transfer embrio kegiatan seperti bayi tabung, pada sapi," tegasnya.
Produksi Ikan Nelayan Jatim Capai 1Juta Ton/Tahun, Gubernur Khofifah Tekad Wujudkan Ini |
![]() |
---|
Tunggu Juknis Program Makan Bergizi Gratis, Pj Adhy Karyono Pastikan Kesiapan Anggaran di APBD Jatim |
![]() |
---|
282 Hewan Ternak Mati dari 6072 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku, Dinas Peternakan Jatim Lakukan Ini |
![]() |
---|
Sambut Tahun Baru 2025, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono Gelar Dzikir dan Doa Bersama |
![]() |
---|
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Naik, Komisi B DPRD Jatim akan Panggil Dinas Peternakan Jatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.