Siswa SD di Gresik Buta

AKHIRNYA Siswa SD Buta di Gresik Ungkap Sosok yang Colok Matanya Pakai Tusuk Pentol, Ayah Diancam

Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur membongkar fakta terbaru kasus siswa SD di Gresik buta diduga dicolok tusuk pentol temannya. 

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Musahadah
kolase surya/willy abraham/tony hermawan
Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim, Febri Kurniawan Pikulun saat mengungkap pengakuan siswa SD di Gresik yang buta diduga dicolok tusuk pentol. 

SURYA.CO.ID - Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur membongkar fakta terbaru kasus siswa SD di Gresik buta diduga dicolok tusuk pentol temannya. 

Fakta terbaru ini menyangkut sosok terduga pelaku yang mencolokkan tusuk pentol ke mata siswa SD berinisial SA tersebut. 

Pelaku diduga kakak kelas SA yang kini duduk di kelas IV SD di Menganti, Gresik. 

Hal ini sesuai hasil rekaman pengakuan SA yang diambil diam-diam oleh sang ibu belum lama ini. 

Sang ibu mengajak SA berbicara sembari merekam kegiatan mereka  menggunakan kamera handphone. SA akhirnya mengaku yang mencolok matanya ialah  siswa kelas IV.

Baca juga: BEDA Polisi dan Komnas PA Soal Bocah SD di Gresik Buta, Dipalak Sebelum Mata Dicolok, Ini Updatenya

"Lek pas dianter ibu’e arek iku numpak sepeda motor (Biasanya dia diantar ke sekolah sama ibunya naik sepeda motor-red)," kata SA.

Video pengakuan SA  yang mengungkapkan sosok pelaku itu sekarang ada di Komnas Perlindungan Anak dan penyidik Polres Gresik.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim, Febri Kurniawan Pikulun mengatakan, sebenarnya dia ingin video bisa membantu kerja penyidik kepolisian.

Hanya saja, ternyata tidak berjalan sesuai harapan. Dia mendengar banyak pihak yang mengintervensi keluarga SA agar kasus tersebut ditutup.

"Kan aneh ya belum ada pengumuman siapa pelaku tapi kasus sudah diproyeksikan damai," ucap Febri.

Febri membeberkan bukan kali pertama ini pihak keluarga SA menerima intervensi.

Dia mencontohnya adanya intervensi dari Camat Menganti yang mengancam akan diberhentikan sebagai carik (sekretaris desa) apabila tidak segera memutuskan kasus ini selesai.

Febri sendiri sebenarnya sudah bisa memprediksi kalau kasus ini akan berujung damai.

Latar belakang pelaku masih anak-anak, tidak bisa dipidana.

Hanya saja, pihaknya ingin sebelum kasus ini berakhir damai proses penyelidikan harus terlebih dahulu berjalan sesuai prosedur.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved