Siswa SD di Gresik Buta

AKHIRNYA Siswa SD Buta di Gresik Ungkap Sosok yang Colok Matanya Pakai Tusuk Pentol, Ayah Diancam

Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur membongkar fakta terbaru kasus siswa SD di Gresik buta diduga dicolok tusuk pentol temannya. 

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Musahadah
kolase surya/willy abraham/tony hermawan
Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim, Febri Kurniawan Pikulun saat mengungkap pengakuan siswa SD di Gresik yang buta diduga dicolok tusuk pentol. 

Permintaan tersebut tak dipenuhi oleh SA dan pelaku diduga menganiaya siswi SD tersebut.

Akibat kejadian itu, korban diduga trauma dan takut masuk sekolah. 

Baca juga: HASIL MRI Siswa SD Gresik Buta Ungkap Tak Ada Tanda Kekerasan, Klaim Dicolok Tusuk Pentol Diragukan?

Polisi pun langsung turun tangan mengusut kasus ini hingga terakhir memeriksa 47 saksi dari pihak sekolah, korban, teman korban hingga wali murid. 

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menututrkan dari semua ketarangan yang dikumpulkan, belum ada yang melihat langsung kejadian pencolokan tusuk pentol seperti yang diakui keluarga SA.

"Terkait peristiwa tersebut (kekerasan di sekolah), kami akan terus menambah jumlah saksi untuk menambah keterangan," ungkapnya. 

2. Tak ada bercak darah di baju korban

Sementara pada saat kejadian, Samsul menceritakan, putri sulungnya tersebut dibawa oleh salah seorang tetangganya yang kebetulan menjemput anaknya pulang sekolah.

Saat itu kondisi SA sudah berlumuran darah.

"Untuk yang bawa pulang kemarin tetangga saya, kebetulan punya anak satu kelas dan biasa pulang bareng. Terus kemudian anak saya cerita, tadi di sekolah sempat dianiaya. Setelah kejadian itu kemudian saya tanya, dia mengaku memang sering dimintai uang dan selama ini tidak pernah cerita," tutur Samsul.

Hal ini lah yang membuat Samsul terus mencari tahu kebenaran kasusnya. 

Namun, pernyataan berbeda kembali diungkapkan  Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan. 

"Baju yang kami sita, tidak kami temukan ada bercak darah," tegas Aldhino. 

3. CCTV Mati 

CCTV di SDN 236 Menganti Gresik, Senin (18/9/2023). Korban saat bersama Unit PPA Satreskrim Polres Gresik mendatangi lokasi kejadian dalam penyelidikan kasus ini.
CCTV di SDN 236 Menganti Gresik, Senin (18/9/2023). Korban saat bersama Unit PPA Satreskrim Polres Gresik mendatangi lokasi kejadian dalam penyelidikan kasus ini. (SURYA.CO.ID/Willy Abraham/Montase)

Ternyata, CCTV SD Negeri 236 Gresik tidak merekam dugaan aksi pemalakan berjung colokan tusuk pentol yang menimpa SA di sekolah.

Berdasarkan hasil uji laboratorium forensik Polda Jatim, CCTV tersebut terakhir kali aktif pada awal 1 Juni 2023.

Setelah itu, CCTV dalam kondisi mati sampai dengan 18 Agustus 2023. 

"DVR dinyatakan dalam bahasa lain selama kurun waktu 1 Juni 2023 hingga 18 Agustus 2023. DVR CCTV tidak merekam situasi kejadian yang ada di lingkungan sekolah dikuatkan data lock file di DVR tidak ada," beber Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom, Kamis (21/9/2023).

DVR CCTV, kata Kapolres, tidak ada lock file . 

Disinggung tentang motif kepala sekolah yang menolak menyerahkan rekaman CCTV ke orangtua korban, Kasatreskrim Polres Gresik memastikan bahwa kepala sekolah memang tidak mengetahui apakah CCTV itu berfungsi atau tidak. 

"Dia tidak bisa menyimpulkan ada atau tidaknya rekaman tersebut. Jadi, lebih baik diberikan ke kepolisian yang berwenang," katanya. 

4. Hasil MRI tidak ada tanda kekerasan

Hasil pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di RS PHC Surabaya mengungkap tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di mata SA (8).

Fakta ini menguatkan hasil visum yang telah dilakukan RSUD Ibnu Sina Gresik pada mata SA beberapa waktu lalu.  

Dokter Spesialis Mata dari RSUD Ibnu Sina Gresik dr Bambang Tuharianto mengungkapkan, hasil MRI SA mengalami penurunan penglihatan di sebelah mata kanan.

"Jadi pengelihatan yang dikeluhkan betul, terjadi penurunan pengelihatan di mata kanan. Mata kiri batas normal untuk melihatnya," terang dr Bambang, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Ungkap Kejanggalan CCTV Kasus Siswa SD di Gresik Buta, Kasek Diperiksa Ulang, LBH: Jadikan Tersangka

Diungkapkan, hasil pemeriksaan fisik di RSUD Ibnu Sina tidak ditemui kelainan apapun.

"Pemeriksaan MRI tidak didapatkan kelainan apapun, kelainan-kelainan saraf tidak ada secara anatomi komponen-komponen melihat ini bekas terjadi kekerasan itu saja," beber dr Bambang, Kamis (21/9/2023).

Dikatakannya seluruh yang berhubungan dengan penyebab gangguan sudah  dilakukan pemeriksaan.

"Tidak ada satupun yang menyebabkan, ini tidak ketemu apa-apa," katanya.

Terkait dengan penyembuhan mata korban, dr Bambang Tuharianto tidak bisa memastikan. Karena kesembuhan bagian dari reaksi obat.

Sebelumnya, hasil visum yang dikeluarkan RSUD Ibnu Sina Gresik mengungkap tidak adanya pendarahan pada sobekan mata SA. 

Selain itu, hasil visum pelendir bola mata juga dalam keadaan normal dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. (willy abraham)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Komnas PA: Siswi SD di Gresik Ditusuk Kakak Kelas hingga Buta Ternyata Sering Dipalak di Sekolah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved