Siswa SD di Gresik Buta

AKHIR KISAH Bocah SD di Gresik yang Sempat Buta Ngaku Dicolok Tusuk Pentol, Kini Bisa Melihat Penuh

Fakta tak terduga dialami SA, bocah SD di gresik yang awalnya buta alias tak bisa melihat karena mengaku dicolok tusuk pentol temannya.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
kolase surya/willy abraham
SA, siswa SD di Gresik yang sempat buta dan mengaku dicolok tusuk pentol akhirnya bisa melihat penuh. 

SURYA.CO.ID - Fakta tak terduga dialami SA, bocah SD di gresik yang awalnya buta alias tak bisa melihat karena mengaku dicolok tusuk pentol temannya.

Setelah membuat geger hingga polisi dan Bupati Gresik turun tangan, kini kondisi mata SA justru pulih 100 persen.

Mata kanan SA yang awalnya tak bisa melihat kini dapat melihat dengan jelas.

Bahkan, SA sudah masuk ke sekolah barunya di daerah Menganti, Gresik hari ini, Selasa (3/10/2023).

SA datang ke sekolah bersama ayah, ibu, dan kedua adiknya.

Baca juga: Penglihatan SA Disebut Pulih 100 Persen, Hari ini Datang ke Sekolah Baru di Menganti Gresik

SA yang belum mengenakan seragam sekolah saat datang juga belum masuk kelas.

Kedua orang tuanya tampak merayu bocah berusia 8 tahun tersebut.

Di hari pertama ini, SA pulang saat para murid SD Miftahul Ulum Menganti Gresik jam istirahat.

Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KBPPPA) Gresik dr Titik Ernawati menyebut mata kanan SA disebut sudah sembuh, bahkan bisa melihat tulisan kecil lebih jelas.

"Alhamdulilah hasil pemeriksaan rumah sakit sudah sembuh, normal 100 persen bahkan tulisan terkecil pun bisa dilihat," kata dr Titik Ernawati, Selasa (3/10/2023).

Menurutnya, SA perlu perhatian, disayangi, diperhatikan, dibahagiakan selama ini dilakukan untuk menyembuhkan secara  fisik dan secara psikologis.

"Selama ini ada pendampingan psikologis kita terus menerus bersama tim psikologis selalu memberi hal-hal yang membahagiakan didampingi keluarga. Pendampingannya tidak hanya di rumah. Beberapa kali kita ajak ke mal, kita ajak ke playground sepuasnya main bisa memulihkan. Di luar nalar anak tersebut sembuh matanya 100 persen," bebernya.

Karena pemeriksaan dari mata kanan SA tidak ditemukan adanya kekerasan, sehingga hanya mengkonsumsi vitamin, nutrisi.

"Vitamin yang tidak kalah penting adalah  pendampingan psikologisnya itu. Insya allah bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh psikologis," ungkapnya.

Sebelumnya, hasil pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di RS PHC Surabaya mengungkap tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di mata SA (8).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved