Berita Bojonegoro

Sebanyak 51 Desa di Kabupaten Bojonegoro Alami Kekeringan dan Krisis Air Bersih, Berikut Datanya

Sejak musim kemarau masuk pada Juli hingga September 2023, sedikitnya ada 51 desa dalam 17 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro mengalami kekeringan

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Cak Sur
Istimewa/BPBD Bojonegoro
BPBD Bojonegoro saat mendistribusikan air bersih kepada warga desa yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih. 

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO - Musim kemarau 2023 ini, mendatangkan bencana kekeringan di sebagian wilayah Kabupaten Bojonegoro.

Tercatat, sejak musim kemarau masuk pada Juli hingga September 2023, sedikitnya ada 51 desa di 17 kecamatan mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Ardhian Orianto.

Ardhian mengemukakan, dari 51 desa di 17 kecamatan wilayah Kabupaten Bojonegoro, total ada 41,002 jiwa atau 13,065 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak kekeringan dan alami krisis air bersih akibat musim kemarau 2023 ini.

Untuk mengatasinya, lanjut Ardhian, BPBD Bojonegoro rutin atau hampir setiap hari mendistribusikan air bersih di desa-desa yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih tersebut.

"Hingga saat ini, total sudah 3,3 juta liter air bersih kami distribusikan ke masyarakat yang desanya terdampak kekeringan dan alami krisis air bersih," ujar Ardhian kepada SURYA.CO.ID, Senin (25/9/2023).

Jumlah tersebut, kata mantan Camat Kedewan itu, hasil kalkulasi bahwa selama ini pihaknya sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 842 tangki kepada masyarakat yang desanya mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

"Satu tangki, kapasitasnya 4.000 liter," imbuhnya.

Ardhian meneruskan, kemarau tahun ini, memang lebih tak bersahabat ketimbang kemarau tahun sebelumnya. Alias, musim kemarau 2023 ini lebih ekstrem.

"Itu menyebabkan, pada 2023 ini, desa mengalami kekeringan dan krisis air bersih jumlahnya lebih banyak, dibandingkan pada kemarau 2022 lalu," pungkasnya.

Berikut data 51 desa di 17 kecamatan wilayah Kabupaten Bojonegoro yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih:

  1. Kecamatan Ngraho: Desa Sugihwaras, Nganti, dan Desa Luwihaji
  2. Kecamatan Tambakrejo: Desa Malingmati, Jatimulyo, Pengkol, Gading, Kalisumber
  3. Kecamatan Margomulyo: Desa Meduri
  4. Kecamatan Malo: Desa Petak dan Desa Tambakromo
  5. Kecamatan Kasiman: Desa Kasiman
  6. Kecamatan Kepohbaru: SMAN Kepohbaru dan Desa Kepoh
  7. Kecamatan Kedungadem: Desa Jamberejo, Duwel, Dayukidul, Kendung, dan Pejok
  8. Kecamatan Bubulan: Desa Clebung dan Desa Sumberbendo
  9. Kecamatan Sukosewu: Desa Sumberjokidul dan Desa Pacing
  10. Kecamatan Sumberrejo: Desa Karangdinoyo, Sumberharjo, Kayulemah, Tlogohaji, Tulungrejo, Margoagung, Wotan, Deru, dan Desa Butoh
  11. Kecamatan Kanor: Desa Pilang
  12. Kecamatan Ngambon: Desa Nglampin dan Desa Sengon
  13. Kecamatan Sugihwaras: Desa Siwalan, Bareng, Panunggalan, Alasgung, Drenges, dan Desa Jatitengah
  14. Kecamatan Sekar: SMKN Sekar
  15. Kecamatan Ngasem: Desa Butoh, Sambong, Kolong, Bareng, Jelu, Dukohkidul
  16. Kecamatan Purwosari: Desa Ngrejeng
  17. Kecamatan Baureno: Desa Banjaran
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved