Berita Viral

ALASAN Kepsek MAN 1 Pamekasan Tarik Biaya Toilet ke Siswa, Berujung Pemecatan Guru yang Tak Sejalan

Terungkap alasan nyeleneh Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan yang menarik biaya toilet ke siswa sebesar Rp 500 hingga berujung pemecata guru.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
(Kanan) Mohammad Arif dan (kiri) No'man Afandi, dua sosok yang saat ini viral di media sosial karena kasus dugaan pungutan liar biaya toilet di sekolah. 

Mutasi dan bukan kebijakan sekolah.

"Mengenai masalah mutasi tersebut urusan Kantor Agama, bukan sekolah," bebernya.

Mohammad Arif Viral di Medsos Ngaku Dipecat

Melalui unggahan video di akun Instagram @ndorobei, Kamis (21/9/2023), guru yang diketahui bernama Mohammaf Arif itu mengatakan peristiwa tersebut bermula saat No’man Afandi baru masuk dan menjabat sebagai Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan.

Saat rapat sekolah, terdapat pembahasan mengenai aturan siswa masuk ke kamar mandi dan toilet sekolah membayar Rp500 rupiah.

Saat itu Arif mengaku tidak setuju dengan keputusan tersebut.

Baca juga: SOSOK Kepsek MAN 1 Pamekasan yang Pecat Guru karena Protes Toilet Berbayar, Siswa Dimintai Uang 500

“Dalam rapat saya tidak setuju, karena MAN 1 (Pamekasan) itu mlik negara, yang semua fasilitas sebesar-besarnya itu milik rakyat atau untuk siswa,” ujarnya dalam video yang beredar.

Bermula dari hal tersebut, Arif merasa mendapat tindakan yang tidak mengenakan.

Tindakan tidak mengenakan yang dirasakan Arif itu bermula saat ia diberhentikan sebagai anggota Pengendalian Mutu MAN 1 Pamekasan.

Menurutnya, No’man selaku Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan memberhentikannya secara sepihak.

Sebab, saat ia diberhentikan dari Pengendalian Mutu itu tidak ada pemberitahuan khusus.

Mohammad Arif, guru yang dipecat Kepsek MAN 1 Pamekasan karena protes toilet berbayar.
Mohammad Arif, guru yang dipecat Kepsek MAN 1 Pamekasan karena protes toilet berbayar. (Kolase Surya.co.id)

Ia pun baru mengetahui dirinya diberhentikan dari anggota Pengendalian Mutu saat memasuki tahun ajaran baru.

Saat itu Arif mengaku hanya bisa diam.

Selang beberapa lama dari permasalahan itu , ia berangkat ke Tanah Suci untuk melakukan umrah atas seizin dari pihak sekolah dan lembaga terkait.

Namun dua hari sepulang dari umrah itu, dirinya mendapatkan surat yang diberikan oleh Kasi Pendma Kemenag Pamekasan, Badrus Shomad.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved