Siswa SD di Gresik Buta

JANGGAL Hasil Visum Mata Siswa SD di Gresik yang Buta Tak Ada Pendarahan, Semua Siswa Ditanya Polisi

Fakta baru terkuak dari kasus siswa SD di Gresik buta diduga dicolok tusuk pentol oleh temannya. 

Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
kolase surya/willy abraham
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan saat menemui SA, bocah SD yang buta diduga usai dicolok tusuk bakso. 

Dikatakan Aldhino, tim khusus (Timsus) bentukan Satreskrim Polres Gresik juga akan meminta keterangan kepada seluruh murid sekolah tersebut.

Semuanya dimintai keterangan, mulai kelas 1 sampai kelas 6.

Para murid didampingi kedua orang tuanya datang ke Balai Desa. Materi pemeriksaan hanya untuk terkait peristiwa yang terjadi di sekolah pada 7 Agustus lalu.

Sejak siang para siswa tersebut didampingi oleh orang tua mendatangi balai Desa Randupadangan, Kecamatan Menganti, Gresik. Secara bergantian dimintai keterangan di pendopo Desa.

"Pemeriksaan seluruh siswa total semua 156 murid. Timsus yang meriksa," kata Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Selasa (19/9/2023).

Para murid didampingi orangtua korban memberikan keterangan terkait peristiwa yang menyebabkan mata kanan SA mengalami kebutaan pada 7 Agutus lalu, dicolok tusuk pentol di lingkungan SD 236 Gresik.

Materi pemeriksaan terkait kejadian tersebut. Baik yang melihat atau mengetahui langsung.

"Didampingi orang tua, kami membutuhkan keterangan terkait kejadian tanggal 7 tersebut," ungkapnya.

Diketahui Satreskrim Polres Gresik masih menunggu hasil uji laboratorium forensik DVR (Device Video Recorder). Rekaman CCTV itu akan menjadi petunjuk terangnya kasus ini.

Bupati Gresik Datangi Rumah Korban

Kadispendik Gresik S. Hariyanto saat temui SA di kediamannya, Senin (18/9/2023).
Kadispendik Gresik S. Hariyanto saat temui SA di kediamannya, Senin (18/9/2023). (SURYA.CO.ID/Willy Abraham)

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengunjungi kediaman SA siswi kelas 2 SD yang mengalami kebutaan di mata kanan.

SA bakal difasilitasi pindah sekolah dan menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) di RS PHC Surabaya.

Pria yang akrab disapa Gus Yani datang bersama Kepala Dinas Pendidikan Gresik S. Hariyanto, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA) dr Titik Ernawati, Direktu RSUD Ibnu Sina, dr Soni Camat Menganti, Susilo.

"Kami berusaha semakimsal mungkin dari sisi dinas KBPPPA mencoba agar trauma tidak berkepanjangan, kembali pulih melanjutkan sekolah kembali bersama," ujar Gus Yani.

Dikatakannya, Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik memfasilitasi untuk kelanjutan pendidikan. Dalam sepekan ini, didampingi DPRD Gresik mencari sekolah terdekat selain di desa Randupadangan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved