Berita Pamekasan

Pamekasan Panen Tembakau, DPRD Minta Gudang Perwakilan Pabrik di Madura Segera Beli Tembakau Petani

Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin, meminta kepada gudang perwakilan pabrik segera buka dan membeli tembakau petani.

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/muchsin
Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin, terus berupaya memperjuangkan nasib petani tembakau Madura, Rabu (23/8/2023). 


SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Meski Pamekasan sudah memasuki masa panen tembakau, namun masih ada sejumlah gudang perwakilan pabrik di Pamekasan yang belum membeli tembakau. Hal ini membuat resah kalangan petani tembakau karena dikhawatirkan mengganggu penyerapan tembakau dan berimbas anjloknya harga tembakau.

Melihat kondisi ini, Ketua DPRD Pamekasan, Halili Yasin, meminta kepada gudang perwakilan pabrik segera buka dan membeli tembakau petani. Karena saat ini sudah masuk masa panen dan hingga, Selasa (22/8/2023), beberapa gudang pembelian perwakilan rokok raksasa belum buka.

“Kami banyak menerima laporan, baik dari petani, bandul (perantara), atas belum dibukanya gudang pembelian perwakilan pabrik. Kami mewakili petani dan pedagang tembakau di bawah, tolong segera membeli tembakau dan membuat laporan pembeliannya ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan,” kata Halili Yasin kepada SURYA, Rabu (23/8/2023).

Menurut Halili, sejumlah gudang perwakilan belum juga buka sementara tembakau di lahan sudah dipanen. Kini di bawah muncul kesan adanya rekayasa dari perwakilan gudang yang sengaja belum membuka pembelian, yang nantinya berimbas pada menumpuknya tembakau petani tak terserap.

Bila ini terjadi, maka berdampak pada psikologis petani. Sehingga petani akan menjual tembakaunya dengan harga murah, walau tidak sesuai dengan harapannya.

“Dari laporan yang kami terima, walau gudang induk perwakilan tidak buka, namun orang-orangnya yang di bawah, diam-diam membeli. Tujuannya menekan harga tembakau. Suara-suara seperti ini, sudah muncul di bawah,” papar Halili.

Halili menjelaskan, untuk mengantisipasi dan mencegah adanya permainan oknum perwakilan, maka kehadiran pemerintah diperlukan. Sebab musim tembakau tahun ini, cuaca berpihak pada petani.

Maka diperlukan komunikasi yang terus-menerus dengan gudang pembelian perwakilan pabrik, supaya tetap konsisten membuka tutup gudang pembelian tembakau.

“Persoalan ini sudah ada aturannya dan komitmen bersama agar betul-betul memperhatikan nasib petani tembakau. Karena tanpa petani, maka keberadaan pabrik rokok tidak ada artinya,” ujar politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Ditegaskan, selama ini dewan khususnya Komisi DPRD II Pamekasan sudah berjuang membantu nasib petani agar, agar tidak terpuruk. Terutama ke Pemprov Jatim dan mendatangi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, mengawal khusus kualitas tembakau Madura.

Halili berjanji, dalam waktu satu dua hari ini, pihaknya bersama Komisi II akan turun langsung ke sejumlah gudang pembelian untuk melihat langsung proses jual beli tembakau. Sehingga dengan kehadiran dewan ke gudang, memberikan angin segar bagi petani dan bandul, lantaran petani merasa diperhatikan.

Menyinggung imbauan Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se Madura (P4TM), Khairul Umam, agar petani menjaga kualitas tembakau yang dijualnya dengan tidak memanen muda tanamannya, Halili mendukung. Karena panen belum waktunya bisa merusak kualitas tembakau dan mempengaruhi harga.

Diakui, sebagian petani ada yang memanen muda tanaman tembakaunya, padahal tindakan itu merusak kualitas tembakau. Alasan dari sebagian petani memanen tembakau belum waktunya, petani berdalih kalau menunggu sampai tua atau sesuai dengan waktu masa panen, khawatir tembakaunya tidak laku, lantaran gudang pembelian tembakau sudah tutup dan tembakaunya tak terbeli.

Padahal, lanjut Halili, tindakan petani itu, bisa dijadikan alasan bagi oknum gudang pembelian untuk menjatuhkan harga tembakau.

“Kami kira akan lebih efektif kalau pembeli tembakau, khususnya semua gudang perwakilan pabrik melakukan imbauan serupa kepada petani. Yaitu agar tidak memanen tembakaunya yang masih muda. Sebab kalau hanya satu orang yang mengimbau, di antara petani masih mengabaikan. Maka diperlukan imbauan serentak,” kata Halili. ***

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved