Berita Blitar
Layani Pemesanan Pil Double L di Blitar, Pemilik Warkop Asal Nganjuk Beri Password untuk Pembeli
Penangkapan Bodong ini merupakan pengembangan dari salah satu pelanggannya yang terlebih dahulu diamankan di Blitar.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BLITAR - Banyak modus rahasia yang dilakukan pengedar narkoba dan obat keras berbahaya (okerbaya) untuk mengelabui polisi. Ini juga dilakukan Yadi alias Bodong (40), seorang pemilik warung kopi (warkop) asal Nganjuk yang sengaja membuat kode khusus kalau ada orang yang akan memesan pil double L di tempat usahanya.
Bodong diamankan jajaran tim buser Satresnarkoba Polres Blitar di rumahnya, Desa Singkalanyar, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Sabtu (19/8/2023) pukul 23.00 WIB. Penangkapan Bodong ini merupakan pengembangan dari salah satu pelanggannya yang terlebih dahulu diamankan di Blitar.
Di warkopnya, Bodong memang juga berjualan pil double L secara diam-diam, dan sengaja memberi password khusus. Yaitu pengunjung warkopnya cukup berkata 'mau beli obat sakit gigi', maka itu adalah permintaan untuk membeli pil terlarang itu.
Diungkapkan, Kasat Narkoba Polres Blitar, AKP Rokani, sebenarnya di warung-warung kelontong atau toko kecil di kampung itu juga banyak yang menjual obat sakit gigi dengan harga murah atau Rp 5.000 per tiga butir.
"Tetapi pengedar ini (Bodong) juga memakai cara yang sama, yaitu berpura-pura menjual obat sakit gigi selain berjualan kopi. Itu kode untuk orang yang memesan," kata Rokani, Minggu (20/8/2023).
Dan malam itu, Bodong memang apes. Sepintar-pintarnya ia menyamar dan meski sudah waspada, ia tidak menyadari bahwa enam pria yang mengunjungi warungnya ternyata adalah polisi. Keenam petugas dari Polres Blitar itu memang sudah mengintainya.
"Kalau tidak ditunggui, mungkin petugas tidak mengira kalau Bodong punya password setiap melayani pembelinya," ujar Rokani.
Dari tangan Bodong, petugas menemukan 1.215 butir pil double L di dalam rumahnya. Sebab saat melayani pembeli, pelaku tidak menyimpan di warung di depan rumahnya. Bodong mematik harga bervariasi yakni per 10 butir antara Rp 40.000 sampai Rp 45.000, tergantung siapa pembelinya.
"Ia kami tangkap karena ada penyelidikan dari seorang pemakai yang kami amankan di Blitar. Pemakai itu mengaku mendapat barang dari Bodong, sehingga petugas harus mencarinya ke rumahnya," paparnya.
Untuk seorang pengedar berkedok pemilik warkop, Bodong yang berambut cepak termasuk berpenampilan rapi atau perlente. Namun polisi tidak langsung datang menangkapnya karena harus memasang jebakan.
Apalagi Bodong ternyata selalu mengawasi orang-orang yang datang ke warungnya. Kalau orang itu diketahui tidak pernah ngopi atau orang baru, ia tidak akan bicara sembarangan. "Karena itu tidak semua petugas turun dari mobilnya, namun hanya dua orang. Yang lain berjaga-jaga dalam mobil dengan posisi tidak jauh dari sasaran," paparnya.
Rupanya dua petugas yang datang ke warung pelaku tidak dicurigai. Entah mereka sempat ditanya atau tidak oleh pelaku namun dua petugas itu sempat mengawasi gerak-gerik orang-orang yang datang.
Dari pantauan petugas itu, memang tidak mudah untuk mendapatkan barang kalau tidak tahu kodenya. Begitu petugas menirukan kode itu, Bodong langsung mengambilkan barang ke dalam rumahnya sesuai yang dipesan yakni 50 butir.
"Ternyata itu bukan obat sakit gigi namun password untuk membeli pil koplo. Ia mengaku punya banyak pelanggan di Kota atau Kabupaten Blitar. Namun kalau hanya beli sedikit, ia tak mau mengantar kecuali membeli di atas 1.000 butir, ia akan mengantarkannya dengan naik motor," pungkasnya.
Meski belum diperiksa detail namun menurut penuturan pemakainya, pil dari Bodong lebih bagus kualitasnya dibandingkan milik pengedar lain. Pemakai mengaku bisa cepat nge-fly atau istilah di kalangan para pemakai, cepat bledhos. ****
peredaran narkoba di Blitar
pemilik warkop jadi penjual pil koplo
kode rahasia pengedar pil koplo di Blitar
polisi kejar pengedar narkoba ke Nganjuk
password membeli narkoba untuk pengunjung warkop
Kasat Narkoba Polres Blitar AKP Rokani
Jelang Nataru, Petugas Gabungan Cek Bus dan Tes Urine Awak Bus di Terminal Kesamben Blitar |
![]() |
---|
Menikah dengan Wanita Tulungagung Lalu Over Stay, WNA Malaysia Diamankan Petugas Imigrasi Blitar |
![]() |
---|
Baru Punya 12 Unit, Dishub Kabupaten Blitar Sebut Masih Kekurangan 8 Unit Bus Sekolah |
![]() |
---|
Jelang Libur Nataru, Dishub Kab Blitar Pasang Peringatan Rawan Longsor di Jalur Menuju Tempat Wisata |
![]() |
---|
Bea Cukai Blitar Musnahkan 404.000 Batang Rokok Ilegal Senilai Rp 498 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.