Temukan Obat Kadaluarsa di Beberapa Puskesmas di Pamekasan, Dewan Cemas Ada Yang Diberikan ke Pasien

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Masyarakat Pamekasan yang biasa mencari pelayanan kesehatan, bisa jadi merasa kaget dengan banyaknya jenis obat kadaluarsa yang beberapa Puskesmas. Ditengarai ada ratusan jenis obat di sejumlah Puskesmas yang sudah kadaluarsa atau melewati batas suatu obat aman untuk dikonsumsi.

Tengara ratusan obat kadaluarsa ini mencuat setelah Komisi IV DPRD Pamekasan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa Puskesmas di Pamekasan.

“Ternyata yang sudah kadaluarsa itu bukan hanya obat-obatan saja, tetapi juga peralatan medis. Seperti jarum suntik, jarum infus, termasuk cairan infusnya juga kadaluarsa,” kata Mohammad Khomarul Wahyudi, anggota Komisi IV DPRD Pamekasan kepada SURYA, Rabu (9/8/2023).

Menurut politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu, ratusan obat kadaluarsa ini tersimpan dan dikumpulkan dalam satu rak bersama obat-obatan lainnya yang belum kadaluarsa di ruang farmasi puskesmas.

Bila ada pasien yang membutuhkan obat, bisa jadi petugas menyerahkan ke pasien tidak teliti, sehingga obat yang sudah kadaluarsa ikut diberikan kepada pasien.

Wahyu mengatakan, dari penjelasan pihak Puskesmas Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan yang juga ditemukan ratusan obat kadaluarsa, obat-obatan itu merupakan kiriman dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan pada Januari 2023. Dan bisa jadi obat-obatan yang dikirim ke puskesmas lain di waktu itu juga sudah kadaluarsa.

“Agar keberadaan obat-obatan yang sudah kadaluarsa tidak diberikan ke pasien, kami minta dilaporkan. Jangan digunakan dan dikirim ke gudang farmasi, agar bisa dimusnahkan,” papar Wahyu.

Kadinkes Pamekasan, Sjaifuddin yang dimintai konfirmasinya mengatakan, pihaknya mengaku heran dengan temuan obat-obatan kadaluarsa oleh anggota dewan di ruang farmasi Puskesmas Kowel.

Karena aturannya, menurut Sjaifuddin, jika ada obat yang sudah expired maka harus ditempatkan terpisah dengan obat yang masih berlaku. Kemudian obat kadaluarsa itu segera dikirim ke gudang farmasi untuk dimusnahkan.

Sjaifuddin menyatakan, bisa jadi obat-obatan yang kadaluarsa itu sisa pengadaan pada 2020. Untuk penempatannya tidak boleh dicampur aduk dalam satu tempat.

Setiap bulan, secara rutin pihak puskesmas harus melaporkan obat yang sudah digunakan atau yang tidak digunakan, termasuk obat kadaluarsa. “Kami akan segera menarik obat-obatan yang sudah kadaluarsa itu, agar jangan sampai telanjur diberikan kepada pasien,” kata Sjaifuddin. ******