Elpiji 3 Kg Langka

Antisipasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Kabupaten Jombang, Pasokan Ditambah 58.240 Tabung

Dari informasi yang dihimpun, ekstra dropping dari Pertamina khusus untuk Kabupaten Jombang sekitar 58.240 tabung elpiji 3KG.

surya.co.id/mohammad romadoni
Distribusi tambahan pasokan elpiji 3KG di wilayah Kabupaten Jombang. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Pasokan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Kabupaten Jombang ditambah menyusul kelangkaan elpiji 3 kg di sejumlah wilayah Jawa Timur.

Dari informasi yang dihimpun, ekstra dropping dari Pertamina khusus untuk Kabupaten Jombang sekitar 58.240 tabung elpiji 3KG.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jombang, Suwignyo mengatakan ekstra dropping elpiji 3KG sudah didistribusi ke agen dan pangkalan di seluruh Jombang.

"Iya memang rencana ada tambahan pasokan elpiji 3 kilogram, distribusi dari Pertamina, ke agen dan pangkalan hingga tingkat pengecer atau masyarakat," jelasnya, Jumat (28/7/2023).

Ia mengatakan distribusi tambahan pasokan elpiji 3KG sudah mulai dilakukan di seluruh agen dan pangkalan di Kabupaten Jombang.

"Tambahan pasokan elpiji 3KG untuk Kabupaten Jombang 58.240 tabung,
penyalurannya sejak kemarin hingga 31 Juli," ungkapnya.

Tambahan pasokan ini untuk memenuhi permintaan masyarakat terkait kebutuhan elpiji 3KG.

Terutama diprioritaskan untuk agen di wilayah yang kekurangan pasokan elpiji. Setidaknya ada 34 agen elpiji di Kabupaten Jombang.

Pihaknya juga melakukan pengawasan terkait distribusi ekstra dropping elpiji tersebut.

"Ada 34 agen di Jombang, kita sampaikan ke tingkat pangkalan jadi wilayah kesulitan elpiji langsung kita datangi. Karena kita tidak punya banyak pasokan sehingga pengawasannya dari kita sendiri," ucap Suwignyo.

Menurutnya, adanya ekstra dropping elpiji 3 kg sangat membantu masyarakat terutama daerah yang kekurangan pasokan elpiji.

Ia mengimbau masyarakat bijak dan memahami penggunaan gas elpiji subsidi 3KG.

"Pertanian biasanya kalau musim kemarau begini, menggunakan gas elpiji 3KG jadi tidak boleh. Peternakan, jasa laundry, rumah makan, aparatur sipil negara, tidak boleh menggunakan elpiji 3KG," bebernya.

Pemilik pangkalan elpiji, Astutik (46) warga Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung mengaku pasokan elpiji yang diperolehnya dari agen tak menentu setiap harinya.

"Kalau jatahnya tidak mesti setiap hari, kadang 100 sampai 110 dan 80, sebenarnya tidak terlalu langka tapi permintaan masyarakat saja yang meningkat," ujar Astutik.

Ditambahkannya, hargan elpiji 3 kg Rp.14.500 dari agen dan dari pangkalan ke pengecer Rp.16 ribu.

"Sebenarnya stok kurang soalnya masih banyak warga miskin sekitar kampung sini yang membutuhkan. Kalau soal kelangkaan sudah sejak satu bulanan yang lalu, sejak alokasi tanggal merah dari pertamina itu sudah langka," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved