Elpiji 3 Kg Langka

Elpiji 3 Kg Langka, Bupati Kediri Sidak Agen dan Pangkalan, Temukan yang Tak Tepat Sasaran

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa agen dan pangkalan elpiji

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Humas Pemkab Kediri
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa agen dan pangkalan gas elpiji. 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Beberapa waktu belakangan banyak warga Kabupaten Kediri yang mengeluhkan sulitnya mendapat gas elpiji 3 kilogram atau elpiji melon bersubsidi pemerintah.

Hal ini membuat masyarakat resah hingga tak jarang mereka harus mencari elpiji sampai ke luar desa bahkan kecamatan.

Menyikapi adanya kesulitan masyarakat tersebut, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa agen dan pangkalan.

Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu terjun langsung ke lapangan untuk memantau distribusi elpiji subsidi ke sejumlah agen dan pangkalan di wilayahnya. Hal ini dilakukan guna mengetahui penyebab kelangkaan yang terjadi selama ini.

Mas Dhito menyampaikan, mata rantai distribusi elpiji 3 kilogram dari agen menuju pangkalan tidak mengalami masalah. Indikasi kelangkaan gas melon ini terjadi karena digunakan tidak sesuai peruntukannya.

“Banyak tabung elpiji 3 kilogram dipergunakan tidak sesuai peruntukkannya. Salah satunya penggunaan di sektor peternakan,” kata Mas Dhito, Kamis (27/7/2023).

Larangan itu diatur dalam Surat Edaran Dirjen Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022. Disebutkan restoran, hotel, usaha binatu, usaha batik, usaha tani tembakau, usaha jasa las, usaha peternakan, usaha pertanian (diluar ketentuan Perpres No.38 tahun 2019 dan yang belum dikonversi) dilarang menggunakan elpiji tabung 3 kilogram.

Penggunaan elpiji melon di sektor peternakan, lanjut Mas Dhito, terbilang besar. Pihaknya berencana untuk mengumpulkan para peternak untuk mencari solusi penyebab kelangkaan tersebut.

Disisi lain, orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini berencana akan menggandeng himpunan pengusaha minyak bumi dan gas (migas) untuk meminjamkan tabung gas non subsidi kepada para peternak.

Harapannya, peminjaman tersebut dapat menarik tabung melon dari para peternak untuk kembali digunakan oleh masyarakat miskin pengguna tabung melon ini.

“Kita pinjamkan tabung (non subsidi) yang bersangkutan nanti mengisi (elpiji) sendiri,” tutur Mas Dhito.

Mas Dhito menambahkan, selain dipergunakan tidak sesuai peruntukan, kelangkaan elpiji melon juga disebabkan karena beberapa bulan terakhir banyak hajatan yang digelar oleh masyarakat. Kemudian, distribusi dari depo ke agen, maupun agen ke pangkalan saat tanggal merah tidak dilakukan.

Adapun terkait aturan penggunaan kartu identitas saat membeli tabung elpiji 3 kilogram, Mas Dhito menyebutkan hal ini dilakukan untuk mengetahui pengguna elpiji subsidi bisa tepat sasaran.

“Ini untuk mengontrol, siapa yang menggunakan (elpiji subsidi) itu. Untuk sementara kita berlakukan itu,” tandas bupati muda berkacamata tersebut.

Sementara itu, dari monitoring lapangan yang dilakukan Dinas Ketahanan Panganan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri ditemukan banyak peternak yang menggunakan elpiji subsidi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved