Berita Pamekasan

Enaknya Fasilitas Ujian Praktik SIM Baru di Satpas Pamekasan, Polisi Juga Sediakan Motor Baru

Alasan pemohon tidak memakai motor sendiri, karena banyak yang membawa sepeda motor tidak lengkap dan tidak laik jalan.

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/muchsin
Salah seorang pemohon SIM baru mengikuti ujian praktik melewati perlintasan jalan lurus dan angka delapan di Satpas Pamekasan. 

SURYA.CO.ID,PAMEKASAN – Bagi warga Pamekasan yang ingin membuat SIM baru maupun perpanjangan, saat ini lebih mudah dan nyaman. Sebab Pamekasan sudah menerapkan Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Prototype, dengan layanan berbasis information and technology (IT).

Kasatlantas Polres Pamekasan, AKP Suryono melalui Kepala Urusan (Kaur) SIM Polres Pamekasan, Aiptu Sahlan mengatakan, Satpas SIM Prototype merupakan standar pelayanan SIM. Baik praktik, teori, ruang tunggu, ruang terima, kemudian sistem.

“Selain menggunakan sidik jari, pelayanan SIM di sini menggunakan teknologi face recognition alias pengenalan wajah,” ujar Sahlan kepada SURYA, Selasa (117/2023).

Diungkapkan Sahlan, demi kenyamanan pemohon SIM maka pihaknya memiliki fasilitas pendukung. Seperti ruang pencerahan sebelum mengikuti ujian teori. Juga ruang perpustakaan di mana ada buku bacaan yang menyangkut pengetahuan umum, juga mengenai pengetahuan berlalulintas.

Selain itu, disediakan ruang untuk ibu menyusui, tempat bermain anak-anak, fasilitas penyandang disabilitas, ruangan AC dan minuman mineral serta tempat ibadah dan kantin.

Menurut Sahlan, sesuai fungsinya sebagai gedung khusus pelayanan SIM, di samping kiri atau di sebelah Selatan gedung terdapat lintasan uji berkendara untuk mobil dan sepeda motor. “Khusus pemohon SIM sepeda motor, tetap menggunakan uji jalan zig-zag dan angka delapan,” jelas Sahlan.

Namun kata Sahlan, bagi pemohon SIM baru jangan membayangkan ujian praktik ini sulit, sehingga punya prasangka gagal bila ujian mengendarai sepeda motor di jalan zig-zag dan angka delapan. Sebab jalur zig-zag dan angka delapan ini sudah standar nasional dan berbeda dengan sebelumnya.

Jika sebelumnya lintasannya menggunakan paving, sekarang aspal hot mix. Dan bagi pemohon SIM baru untuk sepeda motor, tidak perlu membawa sepeda motor sendiri, karena pihaknya sudah menyediakan motor Honda Vario yang masih baru.

Alasan pemohon tidak memakai motor sendiri, karena banyak yang membawa sepeda motor tidak lengkap, modifikasi dan tidak laik jalan.

“Ada pemohon yang datang dengan sepeda motor tanpa spion. Ada sepeda ban depan belakang kecil bukan ukurannya. Knalpotnya diganti knalpot brong. Jadi daripada pemohon disuruh kembali dan melengkapi motornya terlebih dahulu, kami sediakan sepeda motor di sini,” papar Sahlan.

Bagi pemohon SIM baru yang khawatir gagal mengikuti ujian praktik, pihaknya memberikan bimbingan pada pemohon untuk latihan melewati perlintasan, di luar jam dinas, yakni setiap Jumat sore.

Dikatakan Sahlan, jumlah pemohon SIM baik yang baru atau perpanjangan antara 15 – 20 orang per hari. Namun di hari libur sekolah, bisa mencapai di atas 40 orang per hari. Sedang perpanjangan hari-hari biasa antara 20 – 30 orang per hari. Bila hari libur sekolah bisa mencapai 80 orang per hari.

Sementara pantauan di lapangan di perlintasan ujian praktik terlihat beberapa pemohon SIM baru melewati jalan lurus, kemudian zig-zag, selanjutnya melewati jalan angka Y untuk mengetahui posisi mengerem dan angka delapan, terakhir melintasi jalan putar balik.

Rata-rata pemohon SIM baru ini menjalani ujian praktik sekitar 5 menit. “Saya melewati perlintasan jalan di sini berusaha tenang. Sehingga saya dengan mudah melewatinya. Ternyata kondisi jalan zig-zag dan angka delapan ini tidak sesulit yang saya bayangkan, karena posisinya lebih lebar dari sebelumnya,” kata salah seorang pemohon SIM baru, yang lulus ujian praktik. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved