Pemkab Mojokerto Kebut Proyek Strategis di Sektor Pendidikan, Target Rampung Desember 2025

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Proyek strategis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), di sektor pendidikan berupa pembangunan gedung TKNP Kutorejo dan ruang kelas baru (RKB) SDN Sooko 2 terus dikebut.

Pembangunan RKB di SDN Sooko 2 menelan anggaran Rp 1,1 miliar, dan TKNP Kutorejo senilai Rp 850 juta.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono, mengatakan jika progres pembangunan konstruksi TKNP dan ruangan kelas baru ini menunjukkan progres signifikan.

"Proyek strategis pembangunan TKNP Kutorejo dan ruang kelas SDN Sooko, untuk progres saat ini mencapai sekitar 20-25 persen," kata Ludfi, Jumat (22/8/2025).

Menurutnya, kendala yang dihadapi dalam pengerjaan proyek ini, salah satunya adalah cuaca ekstrem yang tidak menentu, musim kemarau basah.

Ludfi berharap, pembangunan seluruh sarpras sekolah mulai dari rehab dan ruang kelas baru dalam rangka mendukung pendidikan berkualitas di Kabupaten Mojokerto, Jatim, dapat tuntas sesuai jadwal.

"Untuk kendalanya yang dihadapi adalah cuaca, dan keterbatasan lahan, terutama pembangunan ruang kelas baru di SDN Sooko," pungkas Ludfi.

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pendidikan Dispendik Kabupaten Mojokerto, Indi Ilmiyah, menjelaskan bahwa ihaknya intensif melakukan pengawasan melalui evaluasi time schedule yang dilakukan rutin setiap pekan.

"Hasil evaluasi dari pihak pelaksana, pengerjaan konstruksi TKNP Kutorejo dan RKB SDN Sooko menunjukkan deviasi. TKNP 12-16 persen dan 1 persen SDN 2 Sooko," ucap Indi.

Ia menyebut, pengerjaan gedung sekolah TKNP dan RKB SDN Sooko telah dimulai pada 8 Juli 2025 lalu.

"Target seluruhnya rampung pada Desember 2025, kami pastikan progresnya positif dan sesuai schedule dari pihak pelaksana," jelasnya.

Untuk diketahui, rehabilitasi dan pembangunan ruang kelas juga menyasar sekitar 27 lembaga sekolah tingkat TK, SD dan SMP dari anggaran APBD Tahun 2025.

Adapun dari 27 sasaran rehabilitasi dan pembangunan ruang kelas meliputi 4 TK, 7 SMP dan 16 SD.

"Rehab di antaranya perbaikan ruangan kelas SD, ruang guru, pagar sekolah, kamar mandi dan lainnya mayoritas menyasar SDN," tandas Indi.