Haji 2023

Ini Penampakan Makanan Jemaah Indonesia saat Puncak Haji 2023, Ada Lele, Rendang, Hingga Bubur

Jemaah haji Indonesia 2023 akan mendapatkan sejumlah menu makanan siap saji selama fase puncak haji di Arafah–Muzdalifah–Mina (Armina).

Penulis: Galih Lintartika | Editor: irwan sy
galih lintartika/surya.co.id
Menu makanan untuk jemaah haji Indonesia 2023 selama fase puncak haji di Arafah–Muzdalifah–Mina (Armina). 

Pihak masyariq selaku mitra Kemenag bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia dalam proses penyediaannya.

“Kita perlahan dan terus bersemangat menjalin komunikasi dengan mitra kami di Saudi agar mereka mulai lebih banyak gunakan produk Indonesia. Ini masyarik bekerjasama dengan perusahaan di Indonesia untuk gunakan produk Indonesia. Kita sudah mendorong selain rasa, produknya juga dari Indonesia,” pesannya. 

Ketua PPIH Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid menambahkan, selama di Armina, jemaah haji Indonesia akan mendapatkan 15 kali makan. 

Ada dua jenis makanan yang diberikan, yaitu: makanan siap saji dan makanan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina. 

Menu makanan siap saji ini diberikan kepada jemaah pada waktu-waktu tertentu.

Pertama, makan siang pada 8 Zulhijah. 

Ini bersamaan dengan pergerakan jemaah dari Makkah menuju Arafah.

“Dengan menu ini, maka begitu jemaah datang, sudah langsung tersedia makanan,” ujar Subhan.

Kedua, makan siang pada 9 Zulhijjah (saat puncak wukuf).

Ini dimaksudkan agar jemaah tidak disibukkan oleh antrian mendapatkan makanan.

“Dengan mekanan siap saji, maka konsumsi jemaah bisa dibagikan lebih awal. Sehingga, jemaah bisa memanfatkan waktu wukuf untuk beribadah,” sebut Subhan.

Ketiga, makan malam pada 9 Zulhijah, tepatnya pada saat jemaah akan mulai bergerak menuju Muzdalifah.

“Pada proses pergerakan seperti ini, dibutuhkan distribusi makanan yang praktis dan mudah disajikan,” ujar Subhan.

Keempat, sarapan pagi pada 10 Zulhijah, saat jemaah baru tiba di Mina.

Ini juga dimaksudkan agar begitu jemaah tiba di Mina, sudah ada makanan.

Kelima, makan siang pada saat jemaah akan meninggalkan Mina, baik pada 12 Zulhijah untuk Nafar Awal maupun 13 Zulhijah untuk Nafar Tsani. 

“Di luar jam-jam itu, makanan di Armina akan disajikan secara reguler berupa masakan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina,” tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved