Mahasiswi Ubaya Dibunuh

Isak Tangis Warnai Proses Kremasi Jenazah Angeline Nathania, Mahasiswi Ubaya yang Dibunuh Guru Musik

Isak tangis dan banjir air mata warnai prosesi pembacaan doa sebelum jenazah Angeline Nathania (22) dikremasi, Sabtu (10/6/2023) siang.

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi
Jenazah Angeline Nathania (22) dikremasi di Krematorium Eka Praya, Jalan Kembang Kuning, Darmo, Wonokromo, Surabaya, Sabtu (10/6/2023) siang. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Isak tangis dan banjir air mata warnai prosesi pembacaan doa sebelum jenazah Angeline Nathania (22) dikremasi, Sabtu (10/6/2023) siang.

Mahasiswi Ubaya yang meninggal dibunuh guru les privatnya, jasadnya disimpan dalam koper dan dibuang di jurang Hutan Cangar, Mojokerto.

Sekitar pukul 13.00 WIB, proses kremasi jenazah Angelina dilakukan di Krematorium Eka Praya, Jalan Kembang Kuning, Darmo, Wonokromo, Surabaya.

Setelah khotbah dan pembacaan doa oleh pendeta rampung dirapalkan, peti jenazah berwarna putih dipindahkan di depan mesin kremasi. Ibunda kandung korban, Ana Mariani, tak kuasa menahan air matanya.

Baca juga: Mahasiswi Ubaya Sebelum Dibunuh Guru Les, Sempat Pamit ke Orang Tua Hendak Ikut Ujian

Baca juga: Temuan Jasad dalam Koper di Jurang Gajah Mungkur Cangar-Pacet Mojokerto, Korban Dibunuh Sang Pacar

Baca juga: Temuan Jasad dalam Koper di Mojokerto, Polisi: Korban Perempuan, Warga Rungkut Surabaya

Ia terus menerus menyeka air matanya, seraya melihat puluhan orang keluarga, kerabat dan sahabat Angel mulai bergiliran menaburkan bunga di atas tepi mati.

Ayahanda korban, Bambang Sunarjo mengatakan, abu sisa kremasi sang anak akan disimpan di ruang tamu rumahnya untuk sementara waktu yang tak ditentukan.

Pria berkemeja lengan pendek warna putih itu, merasa masih banyak kenangan dengan sang anak yang tak ingin cepat memudar begitu saja.

Menyimpan sementara abu kremasi Angeline di dalam rumah, mungkin salah satu cara yang pas untuk menjembatani perasaan tersebut.

"Saya simpan dulu, saya harus mengenang dulu dan menyambung memori yang harus kami kenang. Kami akan obrolkan lebih lanjut," ujarnya saat ditemui awak media seusai prosesi kremasi rampung.

Mengenai kasus hukum atas tersangka pembunuh anaknya, Bambang berharap, tersangka dihukum setimpal atas perbuatan keji yang dilakukannya.

"Ya pokoknya semoga kasus ini tetap dikawal, pelaku memperoleh belasan yang setimpal, iya keadilan. Kami berharap agar dihukum (berat)," pungkasnya.

Sekadar diketahui, terungkap kronologi pembunuhan mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) semestera enam, Angeline Nathania (22).

Angeline Nathania dibunuh oleh guru les privat musiknya, Rochmat Bagus Apriatma (41).

Bagus membunuh Angelina dalam mobil Mitsubishi Xpander bernopol L 1893 FY ketika berhenti di depan Kebun Bibit Wonorejo, Jalan Kendalsari, Surabaya pada Kamis (4/5/2023).

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, tersangka merupakan salah satu orang dekat korban yakni guru les musik korban.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved