Kuliner
Incip Pedas dan Gurihnya Pelas Palang, Kudapan Khas Pesisir Pantura Kabupaten Tuban
Tak terkecuali Kabupaten Tuban, wilayah pesisir yang juga memiliki menu kudapan yang bisa menggoyang lidah.
Penulis: M. Sudarsono | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, TUBAN - Sejumlah daerah tentu memiliki menu khas kudapan atau camilan yang menggugah selera.
Tak terkecuali Kabupaten Tuban, wilayah pesisir yang juga memiliki menu kudapan yang bisa menggoyang lidah.
Pelas palang namanya, camilan makanan yang terbuat dari bahan dasar jagung.
Di tangan masyarakat Desa/Kecamatan Palang, bahan jagung bisa diolah menjadi makanan yang berasa pedas dan gurih.
Tak heran, warnanya yang menggoda disertai rasanya yang pedas gurih, membuat olahan warga di wilayah ujung timur utara Tuban itu banyak disukai.
"Sudah lama jualan pelas palang," kata Astri (50), warga setempat penjual pelas, Kamis (1/6/2023).

Ibu tiga anak itu menjelaskan, satu kudapan pelas dijualnya seharga Rp 1.000.
Dengan rasa yang khas, tak sedikit warga yang datang ke lapaknya yang berada di selatan jalan, hanya untuk menikmati pelas yang dimasak.
"Ya banyak yang beli, ada orang sini maupun dari luar," terang perempuan yang sudah 30 tahun menjual pelas.
Masih kata Asri, adapun bahan pembuatan pelas yaitu jagung ditumbuk tak sampai hancur, kemudian dicampur tepung dan bumbu rempah serta sambal.
Setelah adonan jadi dibentuk bulat melingkar, selanjutnya digoreng di atas wajan yang sudah terdapat minyak goreng mendidih.

Setelah warna mulai kehitaman, tanda pelas mulai matang baru diangkat.
"Bahannya jagung, tepung, bumbu rempah dan sambal. Itu dicampur lalu digoreng hingga matang," ungkapnya sambil melayani pembeli.
Sementara itu seorang pembeli, Hamim, menyatakan penasaran akan rasa khas pelas palang.
Biasanya hanya mendapat cerita jika pelas palang rasanya enak, sehingga saat di Tuban ia menyempatkan untuk beli pelas.
"Ini menyempatkan beli Rp 20 ribu untuk cemilan sambil ngopi, rasanya enak sama seperti yang diceritakan teman-teman, pedas gurih," beber pria asal Babat Lamongan tersebut.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
Ngikan Reborn di Surabaya, Inovasi Kuliner Ikan Goreng dan Sambal Nusantara Lebih Variatif |
![]() |
---|
Kuliner Malam di Gresik, Ada Sate Kambing Muda Legendaris Sejak Tahun 1998 di Alun-alun Sidayu |
![]() |
---|
Rujak Cingur Genteng Durasim Surabaya Pertahankan Cobek Berusia 82 Tahun untuk Meracik Bumbu |
![]() |
---|
20 Tahun Ibu Yati Berjualan Semanggi, Kuliner Khas Surabaya yang Melegenda |
![]() |
---|
Incip Perpaduan Ayam Goreng Krispi dan Nasi Kebuli Cita Rasa Timur Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.