SIAPA Xu Zhihui yang Tega Blender Kucing Hidup-Hidup? Vlogger Terkenal, Punya Ratusan Ribu Pengikut

SURYA.CO.ID - Siapa sebenarnya sosok Xu Zhihui? Food Vlogger yang jadi perbincangan publik setelah videonya memblender kucing hidup-hidup viral di media sosial.

Seperti diketahui, sebuah video yang memperlihatkan seekor kucing diblender hidup-hidup oleh seseorang, viral di media sosial.

Akibatnya, anak kucing berbulu abu-abu itu mati mengenaskan setelah mengalami luka parah.

Melansir Tribun Style, pria bernama Xu Zhihui itu merupakan seorang food vlogger terkenal di Provinsi Anhui, China.

Setelah video tersebut viral, Xu Zhihui mendapat hukuman penjara dan dikeluarkan dari perusahaan dia bekerja.

Baca juga: Kakek Usia 84 Tahun di Pacitan Ketahuan Cabuli Balita, Awalnya Korban Main Kucing di Rumah Pelaku

Diketahui video tersebut berdurasi selama 1 menit 6 detik yang memperlihatkan seorang pria dengan sengaja memasukkan seekor anak kucing yang masih hidup dimasukkan ke dalam blender.

Anak kucing yang malang berbulu abu-abu tersebut kemudian diblender.

Kejadian tersebut terjadi di China yang dilakukan oleh seorang pria bernama Xu Zhihui.

Akibat tindakannya tersebut anak kucing tersebut mati mengenaskan.

Xu Zihui diketahui merupakan seorang blogger asal China, yang kini telah diamankan oleh pihak Kepolisian China dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tak hanya itu, Xu Zihui juga telah diberhentikan dari pekerjaannya akibat ulahnya tersebut.

Xi Zihui diketahui sempat mengaku menyesal pasca melakukan tindakannya tersebut, melalui akun media sosial miliknya Jack Spicy Strip.

Banyak pengguna media sosial yang merasa kesal atas perbuatannya, khususnya para pecinta hewan.

Baca juga: Dugaan Penyiksaan Anak di Rumah Aman, Dipukul Sampai Diancam Setrum, DP3APKB Belum Dapat Laporan

Sosok Xi Zhihui

Xi Zhihui memiliki nama lain yakni, Jack Spicy Strip, yang diketahui adalah seorang food vlogger terkenal di China.

Ia memiliki nama panggung Jack Spicy Strip dengan jumlah 400.000 pengikut di Bilibili dan 20.000 penggemar di Weibo.

Setelah video Xi Zhihui menyiksa kucing viral, ia langsung mengeluarkan surat permintaan maaf.

Saat ini, akun pribadinya di platform stasiun B telah diblokir.

Perusahaan dan Jack Spicy Strips kini juga telah mengakhiri kontrak mereka.

Kasus Serupa: Aniaya Anjing hingga Viral

Beberapa hari lalu, rekaman CCTV seorang pria menganiaya anjing liar menjadi viral.

Peristiwa itu terjadi di dekat klinik hewan di Taman Impian Emas di Skudai Johor, Malaysia.

Dalam berbagai video, pria itu tertangkap basah menganiaya anjing liar yang tampak ketakutan.

Anjing itu hanya bisa berlindung di bawah tangga di sebelah klinik hewan.

Beberapa kali pria itu seperti melempar sesuatu ke arah anjing liar tersebut.

Pria itu melempar barang-barang seperti vas, batu, dan batu bata ke arah dua anjing.

Dia juga terlihat memukul salah satu anjing dengan batang besi.

Parahnya lagi, pria tak bermoral itu membakar salah satu anjing hidup-hidup.

Tindakannya telah membuat marah netizen dengan banyak yang mengutuknya karena telah tega menyakiti hewan.

Beberapa pemerhati hewan lantas ramai-ramai menyebarkan video kelakuan pria penganiaya anjing itu di media sosial.

Mereka mengecam tindakan tersebut dan menyerukan agar pria itu segera ditangkap dan dimintai pertanggung jawaban.

Menyusul serangan balik dan penyelidikan polisi terhadapnya, seorang pria penganiaya anjing itu pun diidentifikasi bernama Braden Yap.

Dia kemudian dibawa ke media sosial untuk meminta maaf dan mengakui apa telah dilakukannya salah.

Braden Yap pun mengunggah video permohonan maafnya lewat akun Facebook.

"Aku mengerti tidak peduli bagaimana aku menjelaskannya, aku seharusnya tidak melakukan itu. Saya mengakui bahwa itu adalah kesalahan saya dan menyesalinya. Saya sangat menyesal dan berjanji untuk tidak membuat kesalahan serupa di masa depan. Saya harap semua orang bisa memberi saya kesempatan lagi," ungkap dia.

Selain itu, Braden Yap juga mengatakan akan membayar biaya pengobatan anjing yang terluka akibat kelakuannya.

Sementara itu, penjabat kepala Johor Bahru Utara Fariz Ammar Abdullah mengatakan laporan polisi mengenai insiden tersebut telah diajukan pada 27 Maret 2023.

"Sebelumnya, petugas investigasi departemen telah selesai mencatat pernyataan tersangka. Keputusannya adalah untuk mendakwa tersangka," kata pejabat tersebut.

Dia mengatakan penuntutan akan dilakukan oleh petugas dari Departemen Layanan Hewan Johor.

Tersangka ditetapkan untuk didakwa berdasarkan Bagian 29 (1) (e) Undang-Undang Kesejahteraan Hewan 2015 yang dapat dihukum dengan denda antara RM25.000 (sekitar Rp84 juta) dan RM100.000 (sekitar Rp338 juta) atau penjara hingga 3 tahun atau keduanya setelah terbukti bersalah.