Ringkasan Berita:

• Gubernur Khofifah melakukan kunjungan kerja ke Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
• Kunjungan bertujuan utama memimpin Misi Dagang dan Investasi Jatim–Sultra 2025 yang fokus pada penguatan pasar antar daerah.
• Misi dagang adalah komitmen Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara untuk memperkuat konektivitas ekonomi antar Indonesia barat dan timur.
• Tujuan lain adalah membangun komunikasi, kepercayaan, dan sinergi antar pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas pasokan dan efisiensi logistik.

SURYA.co.id | SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan rangkaian kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (18/11/2025).

Kedatangan Gubernur Khofifah di Kendari disambut langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka.

Baca juga: Gubernur Khofifah Pimpin Misi Dagang Jatim-Sulteng, Nilai Transaksi Tembus Rp1,542 Triliun

Terasa stimewa dan berkesan, Gubernur Khofifah disambut dengan prosesi penghormatan adat lengkap dengan pengalungan selendang khas Sulawesi Tenggara.

“Alhamdulillah kami bersama rombongan telah tiba di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Terima kasih atas sambutan yang begitu hangat dari Gubernur Sulteng yang bahkan menyempatkan langsung untuk menerima kami. Semoga eratnya hubungan antar dua provinsi ini semakin kuat dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Timur maupun Sulawesi Tenggara,” ucapnya.

Gubernur Khofifah menegaskan kunjungannya kali ini adalah untuk menggelar Forum Silaturahmi dengan Masyarakat Sulawesi Tenggara Asal Jatim Dalam Rangka Penguatan Pasar Antar Daerah.

Selain itu juga ia akan memimpin langsung Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur–Sulawesi Tenggara 2025 yang akan dilaksanakan besok.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menekankan bahwa pelaksanaan misi dagang merupakan bentuk komitmen Jawa Timur untuk memperluas jejaring kerja sama antarwilayah.

Menurutnya, interaksi ekonomi antardaerah harus terus ditingkatkan sebagai salah satu motor penting penguatan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Misi dagang bukan sekadar forum transaksi, tetapi ikhtiar bersama untuk memperkuat jejaring ekonomi Nusantara. Jika antarwilayah saling terhubung, maka pertumbuhan nasional akan bergerak lebih cepat dan lebih inklusif,” ujarnya.

Perkuat Konektivitas Ekonomi

Dengan posisi strategis Jatim dalam perdagangan dan distribusi nasional, ia memandang momen ini sebagai langkah penting untuk memperkuat konektivitas ekonomi antara Indonesia bagian barat dan timur.

“Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Jatim terus berkomitmen memperkuat konektivitas dari barat ke timur. Sulawesi Tenggara memiliki posisi strategis dan kami ingin memastikan alur distribusi, perdagangan, dan peluang investasinya semakin terhubung dengan Jawa Timur. Potensi Sultra sangat besar, mulai dari komoditas, industri pengolahan, hingga sektor kelautan. Kami ingin memastikan potensi besar itu mendapat mitra yang tepat di Jawa Timur, sehingga manfaatnya langsung bisa dirasakan masyarakat,” jelasnya.

Gubernur Khofifah menegaskan kembali bahwa misi dagang bukan semata soal transaksi, tetapi juga tentang membangun komunikasi, memperkuat kepercayaan antardaerah, serta menciptakan ruang sinergi yang berkelanjutan.

Selain itu, ia menekankan bahwa misi dagang juga diarahkan untuk memperkuat hubungan antarpemerintah daerah.

Kolaborasi yang solid diyakini akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pasokan, memperkuat konektivitas logistik, dan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi antarwilayah.