Berita Gresik

Expo Kuliner di Takesi Desa Siwalan Gresik, Cara Pemdes Meningkatkan kemandirian Ekonomi Warga

Expo rakyat itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat desa dan wilayah sekitar, terbukti selalu ramai setiap hari.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
Area Takesi di Desa Siwalan, Kecamatan Panceng Gresik dipenuhi masyarakat yang berjualan dan dihiasi lampu hias untuk memperindah lingkungan, Selasa (11/4/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Taman Keluarga Siwalan (Takesi) Desa Siwalan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik mendadak menjadi penuh keramaian sejak awal bulan Ramadhan. Itu berkat inisiatif Pemerintah Desa Siwalan yang menggelar Expo Kuliner Ramadhan 1444 Hijriyah yang bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.

Expo Kuliner Ramadhan itu memang diadakan selama sebulan sampai akhir Ramadhan, dengan tema 'Berusaha Bersama, Beruntung Bersama'. Expo rakyat itu mendapat sambutan antusias dari masyarakat desa dan wilayah sekitar, terbukti selalu ramai setiap hari.

Penjualan buka mulai pukul 15.00 WIB hingga selesai, dengan menjual produk kuliner buatan warga sekitar. Mulai masakan rumahan sehari-hari, seperti olahan ikan, sayur, ketupat, jajan olahan, makanan ringan dan jajanan kas desa setempat.

"Expo Kuliner Desa Takesi ini diadakan dengan tujuan untuk mengangkat perekonomian masyarakat. Kegiatan ini sebagai ajang mengenalkan bermacam produk kuliner buatan warga," kata Najwatul Umadah, Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Siwalan, Selasa (11/4/2023).

Sementara Ketua BPD Desa Siwalan, Moh Yusuf Sadewo mengatakan, Takesi berfungsi sebagai sarana bermain anak-anak, belajar dan bersosialisasi bagi keluarga. "Adanya kuliner, sebagai sarana pendukung untuk kenyamanan, sekaligus menjadi usaha peningkatan ekonomi kemandirian warga," kata Yusuf yang juga panitia pelaksana.

Sementara Kepala Desa (Kades) Siwalan, Mukh Suhartomo mengatakan, Expo kuliner ini merupakan kegiatan yang sesuai dengan visi misi kerja kades, sebab kegiatannya bermanfaat untuk semua masyarakat.

"Kegiatan Takesi harus berazas manfaat untuk semua warga, menguntungkan semua pihak. Dan tidak menjadi rivalitas unit usaha mandiri warga yang sudah ada," kata Suhartomo. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved