Cegah Kontaminasi Lewat Uji Sampel Hingga SLHS, Dapur SPPG Kota Kediri Dipastikan Layak dan Sehat

Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada potensi kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan anak-anak penerima program MBG

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Deddy Humana
surya/luthfi husnika
PEMERIKSAAN SPPG - Petugas Dinkes Kota Kediri melakukan pemeriksaan langsung di sejumlah dapur SPPG, Selasa (14/10/2025). Kali ini pemeriksaan dilakukan di dapur SPPG wilayah Kelurahan Banjaran, Kota Kediri. 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri melakukan pemeriksaan langsung di sejumlah dapur pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Selasa (14/10/2025).

Kegiatan ini bertujuan memastikan seluruh dapur SPPG memenuhi standar kebersihan dan kelayakan untuk mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah dapur SPPG di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri. Di tempat tersebut, tim Dinkes memantau langsung proses pengolahan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disiapkan untuk siswa.

Pemeriksaan dilakukan mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga penyajian makanan. Petugas Dinkes juga memeriksa kondisi lingkungan dapur, sarana sanitasi, serta peralatan yang digunakan. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada potensi kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan anak-anak penerima program MBG.

Selain memantau proses produksi makanan, tim juga melakukan pemeriksaan terhadap anggota SPPG yang diwajibkan memiliki sertifikat penjamah makanan.

Langkah ini dilakukan untuk menilai sejauh mana penerapan ilmu yang telah mereka dapatkan dalam kegiatan sehari-hari di dapur.

"Pemeriksaan ini penting untuk memastikan setiap dapur SPPG benar-benar menerapkan prinsip higienitas sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah," kata Yuni Ulifah, tim dari Dinkes Kota Kediri.

Menurut Yuni, selain observasi langsung, petugas juga mengambil sampel air dan makanan yang diolah di dapur SPPG. Sampel tersebut kemudian diuji di laboratorium untuk mengetahui kualitas dan keamanannya sebelum dikonsumsi anak-anak.

"Hasil dari pengujian sampel ini akan menjadi dasar penilaian apakah dapur tersebut layak mendapatkan sertifikat SLHS atau tidak," tambahnya.

Yuni menjelaskan, SLHS merupakan salah satu standar wajib yang harus dimiliki oleh dapur pelaksana program MBG di Kota Kediri.

Dengan sertifikat tersebut, dapur dinyatakan memenuhi kriteria kebersihan dan keamanan pangan yang sesuai ketentuan.

"Kami ingin memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi siswa benar-benar aman dan bergizi, sehingga dapat mencegah terjadinya kasus keracunan di lingkungan sekolah," ujarnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved