SOSOK Bang Man 'Ida Dayak' dari Aceh yang Obati Pasien Tanpa Menari, Sudah Berlangsung Puluhan Tahun
Selain Ida Dayak, ada sosok Salman alias Bang Man, pengobat alternatif dari Aceh. Dia dijuluki Ida Dayak dari Aceh, namun ada beda model pengobatannya
SURYA.CO.ID – Fenomena Ida Dayak akhirnya memunculkan nama-nama lain pengobat alternatif yang sangat ramai dikunjungi masyarakat.
Seperti Salman alias Bang Man (50) pengobat alternatif yang dijuluki Ida Dayak dari Aceh.
Sama halnya dengan Ida Dayak, Salman juga ahli dalam pengobatan tulang seperti terkilir, patah dan sejenisnya.
Praktik pengobatan ini sebetulnya sudah lama dibuka di sebuah balai dekat rumahnya di Desa Samuti Makmur, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Nangroe Aceh Darussalam.
Bahkan, pengobatan Bang Man sudah ada sebelum era HP, apalagi smartphone dan media sosial.
Baca juga: Sosok Asli Ida Dayak di Mata Ketua RT Setempat, Ternyata Ibunya Tak Kalah Pintar Mengobati Orang
Namun, pengobatan itu baru-baru ini viral di media sosial, setelah video pengobatan oleh Bang Man diposting di Akun TikTok @acehviral berjudul " Bang Man Urot Gandapura - Bireuen"
Dalam video berdurasi 1 menit, 16 detik itu, pasien dengan keluhan terkilir mulai orang tua hingga anak-anak dalam gendongan orang tuanya sangat ramai antre sambil berdiri.
Mereka satu persatu dilayani cepat dan santai oleh Bang Man dan terlihat pasien pun tak terlalu kesakitan, bukan seperti biasa setiap pasien tampak kesakitan saat diurut.
Selesai diurut secara cepat itu, pasien pun sepertinya memasukkan uang ke kantong baju Bang Man, yang sama sekali tak dilihatnya karena dia terus melanjutkan melayani pasien lain.
Video itu pun banyak ditanggapi positif oleh warganet, ada juga yang menyebut Ida Dayak dari Aceh.
Wartawan Serambonews (grup surya.co.id) sempat mengunjungi pengobatan Bang Man di Desa Samuti Makmur, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen pada Sabtu (8/4/2023) siang.
Saat itu, Bang Man tak berada di rumah, tetapi laki-laki berusia sekitar 50 tahun itu pergi ke tambak udang tak jauh dari rumahnya.
Sekitar pukul 16.00 WIB, pasien makin ramai, ada yang mengaku dari Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya ( Pijay), Lhokseumawe dan beberapa daerah lainnya, termasuk Bireuen hingga Lhok Nibong, Aceh Timur.
Halaman rumah yang luasnya sekitar 800 meter lebih mulai dipadati sepeda motor, becak mesin, dan mobil.
Di antara pasien datang, ada yang harus menggunakan tongkat, ada yang terbaring di becak mesin maupun dalam mobil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.