Anak Petinggi GP Ansor Dianiaya

KONDISI Terkini David Ozora Usai Alami Koma: Masih di ICU, Kesadaran Kualitatif Butuh 1 Tahun Pulih

Inilah kondisi terkini David Ozora, yang menjadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy hingga sempat mengalami koma.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Kondisi David Ozora setelah menjadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy. 

SURYA.CO.ID - Inilah kondisi terkini David Ozora, yang menjadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy hingga sempat mengalami koma.

Untuk diketahui, David Ozora sempat mengalami koma setelah menjadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy.

Setelah sadar dari koma, David Ozora didiagnosis mengalami Diffuse axonal injury atau cedera otak sangat berat. Di samping itu, kondisi Davis Ozora dikabarkan terus mengalami perubahan bak.

Paling baru, ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, mengabarkan kondisi terkini sang anak melalui akun Twitter miliknya, Minggu (2/4/2023).

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kondisi david di hari ke 42 ini terbagi atas 2 hal
1. Kesadaran kuantitatif sudah sangat baik, organ vital juga baik tidak ada masalah.
2. Kesadaran kualitatif (kognitif) menurut tim dokter RS Mayapada masih butuh long run karena banyak sekali assesment yang harus dilakukan baik secara fisik maupun psikis, sehingga RS membutuhkan waktu untuk terapi ini dengan protokol ketat dan home care observasi 6 bulan - 1 tahun.

Saat ini david masih tetap di ICU dan terapi sudah memasuki latihan jalan. Karena kondisi fisiknya masih rentan, seperti jumat kemarin tiba2 demam tinggi sampai 38.4°.

Butuh doa dan dukungan sahabat dan temen2 semua supaya bisa stabil.
Diffuse axonal injury adalah cedera otak sangat berat, kita boleh bersyukur atas pencapaian hari ini tapi tetap harus ikhlas, karena progress david ini adalah ikhtiar kita semua maka saya dengan rendah hati memohon untuk tetap kirimkan doanya

Wallahul muwafiq illa aqwamith thariq wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

Cuitan itu pun mendapat banyak balasan dari warganet. Rerata, dibalas dengan doa untuk kesembuhan David Ozora.

"Sing Sabar yo Jo,. sak negoro ndungakno David karo koen.. "

"tetap semangat ya dek david,..."

"Doa dan support selalu utk David. Betul...long run utk David dan semua. Ikhtiar dan mujizat dari Tuhan pasti ada untuk David. Terima kasih selalu diupdate dan support selalu retweet dan like "

Tabiat Mario Dandy Dibongkar Sang Ayah

Tabiat Mario Dandy Satriyo akhirnya dibongkar sang ayah, Rafael Alun Trisambodo. 

Menurut Rafael Alun, Mario Dandy adalah orang taat terhadap komitmen serta mempunyai cita-cita, kemauuan dan mencoba mewujudkannya. 

"Ini anak sebetulnya anak kebannggan saya karena dia punya tekat dan kemauan yang besar," kata Rafael Alun  mengungkap tabiat Mario Dandy

Menurut Rafael, Mario Dandy berubah setelah mengenyam sekolah semi militer.

"Setelah Mario bersekolah di tempat yang mendidik dia dengan semi militer ini saya melihat ada perubahan karakter yang menjadi over confident," katanya. 

Ia membeberkan bahwa Mario Dandy tidak lagi memiliki rasa takut dan rasa minder saat bertemu orang lain.

"Hal ini sudah berulang kali saya ingatkan bahwa jadi orang itu kalau terlalu percaya diri itu nanti ujungnya tidak bisa dikasih tahu, tidak bisa mendengarkan nasehat dan itu sudah berulang-ulang," terang Rafael.

Menurut Rafael, Mario Dandy bukanlah anak yang problematik. 

Mario Dandy hanya melakukan kenakalan-kenakalan remaja pada umumnya, seperti bertengkar dengan teman, ribut-ribut yang berujung perkelahian.

"Dan yang dia lakukan sekarang ini memang di luar batas," ucap Rafael Alun dikutip dari wawancara dalam tayangan Kompas TV yang dikutip Sabtu (31/3/2023).

Menurut Rafael, ini kali pertama Mario melakukan hal yang berlebihan karena sebelumnya dianggap masih sebatas normal, hanya ribut-ribut dan bertengkar saja. 

"Ini sebetulnya biasa saja, hanya perkelahian anak muda. Cuma kemudian dia menganiaya-nya karena emosi terlalu berlebihan. Power yang dikeluarkan di luar kendali dia sehingga mengakibatkan ananda David  bisa seperti itu," belanya.  

Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) ini mengaku sudah memaafkan anaknya. 

Sejak Mario Dandy ditahan, Rafael Alun mengaku sudah bertemu beberapa kali dengan sang putra.

Saat pertama bertemu, Rafael Alun mengungkapkan Mario Dandy sempat menangis.

"Saya itu beberapa kali bertemu Mario. Ketika saya bertemu ya memang saya peluk dia."

"Dia menangis itu pertama kali, tapi saya ucapkan kata-kata bahwa saya sudah memaafkan dia," kata dia dikutip dari tayangan Kompas TV, Sabtu (1/4/2023).

Bagi Rafael, kasus yang menjerat putranya tersebut merupakan konsekuensinya sebagai orang tua dan ia menerima hal itu.

"Apapun yang telah dia lakukan dan dampak yang terjadi terhadap keluarganya itu sudah menjadi konsekuensi saya sebagai orang tuanya dan saya bisa menerima itu," kata Rafael.

Rafael pun berharap, dengan ia memaafkan putranya tersebut, Mario tidak menjadi orang yang selalu bersalah.

"Jangan membuat Mario merasa berkecil hati atau merasa selalu bersalah. Yang sudah terjadi, ya sudahlah saya maafkan," ujar dia.

Soal hukuman yang akan diterima Mario ke depannya, ia berharap putranya itu bisa mendapatkan hukuman yang sesuai atas perbuatannya.

Mario mengatakan, hukuman putranya tidak perlu diberatkan karena tekanan dari publik.

"Dan saya berharap anak saya bisa mendapatkan hukuman yang tentunya sesuai apa yang dia lakukan bukan ditambah-tambahkan atau di berat-beratkan, tidak sesuai fakta apa yang dia lakukan," harapnya.

Rafael mengatakan dirinya tidak ada niatan untuk meminta damai atas kasus penganiayaan yang dilakukan oleh putranya, Mario.

"Awal saya menjumpai keluarga Ananda David itu tidak ada niatan saya untuk perdamaian," ungkapnya dalam tayangan Kompas TV, yang dikutip Sabtu (1/4/2023).

Hal tersebut lantaran Rafael menyadari bahwa perbuatan Mario sudah diluar batas normal.

Sehingga, Rafeal hanya bisa menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga David karena rasa bersalah dan bentuk tanggung jawabnya sebagai orang tua.

"Saya menyadari bahwa yang dilakukan oleh anak saya itu memang di luar batas normal, jadi saya juga menyadari itu."

"Tapi, saya meminta maaf apa yang sudah dilakukan karena ini ada kekhilafan di situ dan saya mungkin juga sebagai orang tua juga merasa ikut bersalah dan ikut merasa bertanggung jawab," terangnya.

Selain itu, Rafael juga membantah mengenai permohonan maaf yang diajukan pihaknya itu merupakan upaya untuk meringankan hukuman bagi Mario.

"Saya mengajukan permintaan maaf, menyampaikan permintaan maaf itu agar anak saya dapat dihukum sesuai apa yang dia lakukan sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku," ucap Rafael.

"Harapan saya seperti itu," sambungnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved