Pemkab Jember Akan Gandeng Alfamart dan BUMNU untuk Suplai MinyaKita di Pasar Tradisional

SURYA.CO.ID, JEMBER - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember menggandeng Alfamart dan Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU), untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng merek MinyaKita di pasar tradisional wilayah Jember.

Hasil pantauan Pemkab Jember, MinyaKita itu di grosiran BUMNU dan Alfamart masih dijual dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kepala Disperindag Jember, Bambang Saputro mengaku telah melihat BUMNU yang memang menjual MinyaKita dengan nilai jual dibawah HET.

"MinyaKita juga dijual di BUMNU Jember dengan harga dibawah HET, sekitar Rp 13.000. Dan di Alfamart juga masih tersedia. Alfamart telah bergabung dengan Pemkab Jember untuk operasi pasar," ujarnya, Selasa (21/2/2023)

Menurut Bambang, untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng bersubsidi tersebut, Pemkab Jember nantinya juga akan menggandeng BUMNU untuk operasi pasar.

"Dan sebentar lagi, BUMNU Jember akan bergabung dengan Pemkab Jember untuk melakukan operasi pasar," imbuhnya.

Selain itu, kata Bambang, Pemkab Jember juga mencari peluang tambahan untuk menyuplai ketersediaan MinyaKita. Seperti berkoordinasi dengan pimpinan Perusahaan PT Rajawali Nusindo Pusat dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

"Untuk kami minta dukungan pasokan MinyaKita dan dapat respons positif dari dua perusahaan BUMN tersebut," imbuhnya.

Nantinya, lanjut Bambang, dua perusahaan BUMN tersebut akan mengirim pasokan MinyaKita di Jember, melalui kantor cabangnya dan BUMNU.

"PT Rajawali Nusindo akan menyuplai minyak goreng Minyakita di PT Rajawali cabang Jember, dan nanti akan kami gunakan untuk operasi pasar," Bambang mengungkapkan.

"Dan dua perusahaan tersebut, juga akan memberikan pasokan komoditas itu lewat BUMNU Jember," tandasnya.