Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Bawaslu Jatim, Antisipasi Dampak Hoaks Jelang Pemilu 2024

Bawaslu Jatim turut berkonsentrasi pada pencegahan munculnya kabar bohong atau hoaks, beserta dampak yang ditimbulkan menjelang Pemilu 2024.

|
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
Youtube/SURYA Online
Wawancara Eksklusif Bawaslu Jatim, Antisipasi Dampak Hoaks Jelang Pemilu 2024 

Karena di Jawa Timur kita masih harus mengalami atau menjadi imbas terhadap isu hoaks misalkan. Itu akan mempengaruhi pilihan masyarakat. Itu yang juga menjadi tantangan kami di Jawa Timur untuk 2024.

Banyak pendapat yang menyatakan verifikasi parpol kemarin itu banyak dinamika. Ada yang kader ganda, dari pengamalan anda adakah sesuatu yang perlu diperhatikan nanti?

Kalau terkait verifikasi partai politik itu memang temuan kami banyak. Contoh misalnya ada ganda eksternal.

Itu dia diklaim oleh lebih dari dua tiga partai. Atau misalkan ada teman-teman partai yang meng-input satu nama itu lebih dari dua sampai lima kali. Itu cerita di lapangan.

Nah, kalau kembali ke pertanyaan tadi. Jawa Timur ini, kami cukup diuntungkan, karena secara jumlah penduduk kita besar sekali. Sehingga ketika pun harus dibagi dengan jumlah partai itu maka secara relatif hampir tidak ada masalah. Beda misalnya dengan teman-teman di provinsi yang lain.

Sehingga, mereka harus mengulang proses verifikasi faktualnya.

Tapi apa pelajarannya, adalah bahwa ternyata proses menyiapkan peserta pemilu itu bukan sebuah proses yang sama dengan cerita pembuatan Candi Prambanan. Satu malam jadi. Ini jadi pelajaran buat kami. Karena pencegahan kan merupakan bagian dari kewenangan kami.

Jadi, kami ke depannya memang harus mengingatkan kepada masyarakat yang mendirikan partai atau terlibat dalam partai untuk mulai mempersiapkan diri dari awal. Setidaknya sudah tahu bahwa ada jumlah yang harus disiapkan oleh partai politik untuk bisa melalui proses verifikasi.

Nah itu menjadi pelajaran yang cukup signifikan sehingga harapannya di Pemilu 2029 ataupun Pemilu 2034 nanti, proses ini tidak lagi tersendat-sendat seperti sekarang.

Ada pendapat yang mengatakan, kalau mau diverifikasi secara benar maka tidak hanya partai yang akan lolos. Menurut pengalaman anda bagaimana?

Kalau berdasarkan pengalaman kami di proses pengawasan verifikasi parpol memang, itu cukup menantang tapi lebih pada sisi geografis. Yang naik turun gunung turuni lembah.

Jadi kalau Jawa Timur, jumlah penduduk sangat amat besar sehingga untuk memenuhi kuota yang dipersyaratkan oleh undang-undang bisa jadi memang tidak cukup berat. Itu yang pertama.

Kedua, yang mungkin juga harus dipahami kita bersama adalah ternyata proses verfak itu tidak melakukan verifikasi terhadap keseluruhan anggota. Tapi cukup uji petik atau sampling atas seluruh anggota yang didaftarkan oleh partai politik tersebut. Dan di lapangan cukup macem-macem. Misalnya dipikir ngasih bansos, jadi ketika kami melakukan verifikasi faktual.

Tapi bahwa ada yang tidak mengakui sebagai anggota partai itu ada. Tapi jauh lebih banyak yang dia mengakui sebagai anggota partai.

Mekanismenya sangat mudah sekarang, kalau dulu saya ingat ketika saya di provinsi yang lain orang itu memang ketika didatangi dia mengaku.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved