Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal

BIODATA Soleman B Ponto, Pakar Intelijen yang Akui Bharada E Diperalat Ferdy Sambo: Mantan Jenderal

Inilah profil dan biodata Soleman B Ponto, Pakar Intelijen yang mengakui Bharada E (Richard Eliezer Pudihang Lumiu) memang diperalat Ferdy Sambo.

Editor: Musahadah
kolase youtube metro TV/Kompas TV
Soleman B Ponto, Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI yang mengakui Bharada E diperalat Ferdy Sambo. 

- Padiv Luar KRI TBO Armada

- Padiv MPK KRI LAM Armada

- Ps. Kadepsin KRI SGU Armada

- Padiv KRI Yos Armada

- Padiv Kawah ABK TCL Armada

- Padiv Elektronika KRI MKT-331 Satkor Armatim

- Kadepsin KRI TKL-813 Satrol Armatim

- Diklapa-II Denmako Makoarma Armatim

- Kadepsin KRI SNA (Singa) Satkat Armatim

- Kadepsin KRI KRS (Keris-624) Armatim

- Dik Seskoal DPB Denmako Makoarma Armatim

- Kadepsin KRI BDK (Badik-623) Satkat Armatim

- Kadepsin KRI HSN (Hasanudin-333) Satkor Armatim

- Sus Athan RI DPB Denmako Makoarma Armatim

- As Athan RI Ur laut di ew Delhi/India

- Paban Utama B-2 Dit B BAIS TNI

- Athan RI di Den Haag Belanda

- Pamen Mabes TNI

- Paban Utama B-6 Dit B BAIS TNI

- Waaspam Kasal

- Aspam Kasal

- Ka BAIS TNI

Ragukan Insiden Tembak Menembak

Saat kasus tewasnya Brigadir J baru mencuat, Soleman langsung meragukan adanya tembak menembak.

Saat itu, Soleman B Ponto mengatakan kasus tersebut saat ini masih sangat janggal.

Dia  mengakui terus menunggu kejelasan pengungkapan kasus, termasuk soal yang dikatakan polisi, kejadian tembak menembak.

Menurutnya part soal 'tembak-menembak' antara Brigadir J dan Bharada E tersebut juga masih diragukan olehnya.

"Selama ini yang terus menggaung isu soal pelecehan seksual saja," ungkapnya dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (18/7/2022).

Dirinya juga menyebut fakta yang beredar di pemberitaan adalah hanya soal meninggalnya Brigadir J saja.

Sementara soal adanya tembak menembak tidak kuat diungkap pihak kepolisian.

"Faktanya mana tersangkanya belum ada, ini di luar kebiasaan polisi, biasanya polisi kalau ada kasus tembak-menembak sangat cepat, ini loh pelakunya."

"Nah di sini saya ragu," ungkapnya lagi.

Sementara soal CCTV juga turut serta dikritisi Soleman B Ponto.

Di mana sebelumnya polisi menyebut CCTV di area rumah dinas Irjen Ferdy Sambo tak berfungsi, namun satu hari setelah kejadian ada pergantian decoder CCTV.

Bagi Ponto, hal itu mengindikasikan polisi juga ragu mengungkap kasus tersebut.

"Karena polisi sendiri saya lihat ragu menekankan soal kasus tersebut, namun yang terus digaungkan adalah soal kasus pelecehan seksual, ini sangat janggal, ini di luar kebiasaan polisi," lanjutnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved