Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
BIODATA Soleman B Ponto, Pakar Intelijen yang Akui Bharada E Diperalat Ferdy Sambo: Mantan Jenderal
Inilah profil dan biodata Soleman B Ponto, Pakar Intelijen yang mengakui Bharada E (Richard Eliezer Pudihang Lumiu) memang diperalat Ferdy Sambo.
"Tapi kalau petugas seperti Eliezer mustahil melakukan itu. karena ketika mereka diturunkan, di depan mereka itu musuh semua. Yang berlaku PP," kata Soleman,
Apalagi, lanjutnya, Bharada E itu pangkatnya hanya satu strip di bawah.
"Mereka tidak boleh bergerak atau berdiri. Nanti ada perintah baru jalan. tanpa perintah gak akan jalan," tegas Soleman.
Soleman lalu mengurai fakta persidangan bahwa sebelum diperintahkan untuk menembak itu lebih dulu ada pertemuan di rumah Saguling.
Saat itu Bharada E diberikan peluru dan diminta memback up Ferdy Sambo dengan cara menembak Brigadir J.
"Ini sudah masuk di kepalanya, apapun kata yang keluar dari Sambo: sikat, tembak, hajar, hanya satu tembak mati titik.
Karena desain dia sejak masuk sudah seperti itu. Latihan-latihan sudah seperti itu,
Ketika ada perintah, dia tidak boleh mikir. Itulah PP nomor 2 turunan dari disiplin militer," katanya.
Dengan posisi Bharada E yang demikian lah, Soleman meyakini bahwa Ferdy Sambo memang sengaja memilih Bharada E untuk mengeksekusi Brigadir J.
"Dia sangat tahu, Ricky sersan dan polantas, dia masih bisa berpikir. Tapi Eliezer gak bisa. Dia akan diam di pintu sampai dibilang, kamu lompat dari jendela baru dia jalan. Makanya ketika sama Eliezer dia bilang, ini orang harus dimatikan, kamu bantu saya ya," jelas Soleman.
Apakah itu berarti Bharada E memang diperalat Ferdy Sambo?
Soleman dengan tegas membenarkan.
"Iya betul. Karena dia sudah tahu ini sifat Brimob itu patuh dan taat pada atasan. Kalau anjing namanya rod waller.
Apalagi di rumah terus menerus, kepatuhannya tinggi," tukasnya.