Berita Ponorogo

Ada Lokalisasi Terselubung Berbalut Warkop di Pasar Janti, Satpol PP Ponorogo akan Berantas

Satpol PP Ponorogo melakukan sosialisasi bakal membongkar Pasar Janti yang diduga jadi tempat lokalisasi

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: irwan sy
IST
Petugas melakukan razia di tempat yang diduga lokalisasi terselubung di Pasar Janti Ponorogo. 

Berita Ponorogo

SURYA.co.id, PONOROGO - Lokalisasi terbesar di Ponorogo, Kedung banteng memang telah ditutup oleh pemerintah pada 2016 lalu.

Namun, bisnis esek-esek di lokasi itu diduga masih tumbuh subur.

Sebut saja di Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, tepatnya di perbatasan Ponorogo dengan Kabupaten Madiun.

Satpol PP Ponorogo melakukan sosialisasi bakal membongkar pasar tersebut, Kamis (19/1/2023).

Para pemilik warung kopi sekaligus pekerjanya dikumpulkan di Balai Desa Ngrupit.

“Ini adalah edukasi awal kami. Ini perlahan di edukasi, jangan terlalu keras,” ujar Kepala Satpol PP dan Damkar Ponorogo, Joni Widarto, Kamis sore.

Dia mengatakan akan memberantas pelan-pelan tempat prostitusi.

Di Ponorogo sendiri, selain di Pasar Janti yang disinyalir ada tempat prostitusi di warung depan SPBU Siman dan di Kedungbanteng.

“Dugaan semacam itu (prostitusi) sudah lama sekali dan jadi atensi bupati. Sanski hukum akan diterapkan jika tidak mau diberitahu,” katanya.

Dari data yang ada di Satpol PP sendiri Pasar Janti ada 31 warung yang diduga kuat digunakan untuk prostitusi.

Pasar Janti merupakan yang paling besar dan paling lama.

“Ya sebenarnya kalau pelakunya tidak hanya dari Ponorogo saja," ujarnya.

Saat ini, kata dia, sudah dipasang banner, termasuk ancaman-ancaman jika memang masih melakukan prostitusi terselubung tentu nanti akan dipatroli.

“Sebenarnya kalau mau cari pekerjaan lain bisa saja ke dinas terkait untuk minta pelatihan,” bebernya.

Kepala Desa Ngrupit, Suherwan mengaku di Pasar Janti memang sudah lama untuk tempat lokalisasi.

Bahkan, saat dia masih muda di Pasar Janti lokalisasi nya siang hingga malam.

“Tentu akan segera dibongkar. Dibangun toko biar lebih bersih. Kami prioritaskan orang Ngrupit. Sekarang banyak dari warga luar kota,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved