Tips Sehat
Tips Sehat, Tulang Keropos di Usia Muda, Menstruasi Jadi Indikasi, Ini Cara Mengatasinya
Tulang keropos atau Osteoporosis umumnya terjadi di usia lanjut, bahkan banyak yang menyebut gangguan itu sebagai tanda usia telah uzur.
Ini mungkin terjadi, sebab tubuh mulai mensekresi estrogen dari ovarium saat seseorang telah mengalami menstruasi. Estrogen berperan penting dalam pertumbuhan serta pergantian tulang pada orang dewasa.
Bila menarche terlambat, maka hormon estrogen yang dihasilkan akan lebih sedikit. Hal ini pun dapat meningkatkan risiko terhadap osteoporosis.
3. Penggunaan obat-obatan tertentu
Sebenarnya, obat jarang menimbulkan efek bila hanya dikonsumsi dalam waktu singkat. Namun bila digunakan dalam jangka panjang, beberapa jenis obat tertentu dapat menyebabkan pengeroposan tulang.
Beberapa jenis obat yang umumnya dapat menimbulkan dampak pada tulang meliputi glukokortikoid untuk mengobati penyakit autoimun, fenitoin dan fenobarbital untuk epilepsi, agonis GnRH untuk endometriosis, serta inhibitor aromatase untuk kanker payudara.
Baca juga: Tips Sehat, Musim Omicron, Ini 4 Jus Penjaga Imunitas Tubuh, Simak Takaran dan Cara Membuatnya
Baca juga: Tips Sehat, Musim Omicron, Musim Sakit Flu, Lawan dengan Makan, Ini 7 Makanan Bikin Cepat Pulih

4. Konsumsi alkohol berlebih
Konsumsi alkohol yang berlebih juga dapat menyebabkan osteoporosis pada usia muda. Alkohol dapat mengganggu produksi vitamin D yang penting untuk penyerapan kalsium. Akibatnya, keseimbangan kalsium pun turut terganggu.
Konsumsi alkohol dalam jangka waktu panjang juga dapat menyebabkan berkurangnya hormon testosteron pada pria. Testosteron terlibat dalam produksi osteoblas, sel yang merangsang pembentukan tulang. Bila hormon ini berkurang, maka pembentukan tulang akan terhambat.
Selain itu, alkohol dapat memicu siklus menstruasi yang tidak teratur pada wanita dan meningkatkan kortisol yang dapat menurunkan kemampuan pembentukan tulang.
5. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan hormon seks. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya hormon yang dapat merangsang testis pria atau ovarium wanita. Hormon-hormon tersebut termasuk hormon pelepas gonadotropin (GnRH), hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH).
Hipogonadisme dapat disebabkan oleh banyak faktor, beberapa di antaranya adalah penggunaan obat pereda nyeri opioid yang dapat membuat kecanduan dan obesitas.
Bagaimana cara mencegah osteoporosis di usia muda?
Meski memiliki risiko yang membuat Anda lebih rentan terhadap osteoporosis, Anda masih bisa melakukan pencegahan sebelum penyakitnya terjadi.
Pencegahan paling utama tentu adalah memenuhi asupan kalsium. Seperti yang sudah dijelaskan, kalsium sangatlah berpengaruh untuk pembentukan tulang yang kuat. Oleh karena itu, pastikan kebutuhan kalsium sudah terpenuhi.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia tahun 2019, kebutuhan kalsium pada usia 13 sampai 18 tahun adalah 1200 miligram per hari. Sedangkan pada usia 19 tahun sampai 49 tahun, Anda membutuhkan sekitar 1000 miligram kalsium per hari.
Baca juga: Tips Sehat, Tenang Hadapi Omicron, Jika Terpapar, Konsumsi Vitamin Ini, Simak Daftarnya
Baca juga: Tips Sehat, Kulit Putih Berkat Minum Kolagen, Kata Dosen Unair, Ini Cara Dapatkan Kolagen yang Aman
Nutrisi lain yang tak kalah penting adalah vitamin D dan protein. Vitamin D mempermudah penyerapan kalsium pada tubuh, sedangkan protein berperan untuk meningkatkan kepadatan mineral tulang.
Selain itu, lakukan juga olahraga rutin untuk kepadatan tulang sebanyak 3 sampai 4 kali seminggu. Olahraga dapat membantu merangsang sel-sel yang bertanggung jawab untuk membangun tulang. Beberapa pilihan olahraga yang bisa Anda lakukan meliputi berlari, aerobik, hiking, dan tenis.
Selanjutnya, berhenti atau kurangi melakukan kebiasaan yang dapat memberikan dampak buruk untuk tubuh seperti merokok dan minum alkohol.
Bila Anda memiliki penyakit tertentu yang dapat meningkatkan risiko Anda terhadap osteoporosis pada usia muda, konsultasikan dengan dokter untuk mendapat solusi yang tepat.