Ritual Maut di Pantai Payangan Jember

IMPIAN Bripda Febriyan Duwi Kandas Gara-gara Ritual Maut di Jember, Polisi Cari Dalang di Baliknya

Impian Bripda Febriyan Duwi belum terwujud sampai ajal menjemputnya saat mengikuti ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/20

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Musahadah
surya/tony hermawan
Keluarga Bripda Febriyan Duwi menuntut Nurhasan (foto kanan), ketua ritual maut di Pantai Payangan Jember diadili. Polisi kini mencari dalang di balik ritual maut tersebut. 

Awal mula Febri mengenal Hasan ketika tergabung dalam suatu kelompok pengajian.

Keduanya, saat itu berstatus sama-sama murid. Kemudian, belakangan ini hubungan mereka semakin akrab. Febri sering pamit ke Diana untuk menggelar acara pengajian di rumah Hasan.

"Kalau yang malam itu memang pamitnya ke pantai sama Pak Hasan. Tapi tidak bilang kalau mau ikut ritual," ungkapnya.

Diana sekarang hanya bisa menangisi jalan cerita hidup suaminya. Seandainya dia menjadi seorang hakim, dia ingin mengadili Hasan. Dia yakin suaminya ikut dalam acara ritual karena terpengaruh bujuk rayu Hasan.

"Pantai Payangan kan jelas-jelas sudah terkenal ombaknya besar kok malah dijadikan tempat ritual. Seandainya aku tahu Mas Febri ikut ritual-ritual, ya jelas aku larang," pungkas dia.

Tuntutan serupa diucapkan Joko Purnomo. 

Menurut Joko Purnomo, ayah Bripda Febri, bagaimana pun, Nurhasan menjadi penyebab anaknya dan 10 korban lain tewas.

"Keluarga gak ada yang tahu kalau Febri ini ikut ritual-ritual. Kalau tahu ya jelas dilarang," katanya saat ditemui di rumahnya, di Desa Kaliboto, Kecamatan Jatiroto, Lumajang, Selasa (15/2/2022). 

Polisi Mencari Dalangnya

Di bagian lain, penyidik Polres Jember kini mencari dalang atau inisiator ritual maut di Pantai Payangan.

Hal inilah yang bakal didalami dari pemeriksaan saksi peristiwa tersebut, termasuk Nurhasan, Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, ada beberapa hal penting yang terus mereka gali melalui pemeriksaan saksi.

"Kami mendalami siapa yang menginisiasi kegiatan ritual itu, tujuannya apa, bagaimana caranya," ujar Yogi di Mapolres Jember, Selasa (15/2/2022).

Pendalaman lainnya adalah apakah Nurhasan memang menyarankan jamaah berkegiatan di Pantai Payangan. "Apakah memang saudara Nh menyarankan kepada jamaah atau anggota untuk berkegiatan di sana, sudah berapa kali. Sementara sudah ada larangan untuk tidak berkegiatan di dekat pantai karena ombak sedang tinggi," imbuh Yogi.

Sampai ketika diwawancarai, Selasa (15/2/2022) sore, polisi belum menetapkan tersangka dalam peristiwa meninggalnya 11 orang tersebut. Polisi masih melengkapi pemeriksaan terhadap saksi. Yogi menegaskan, pihaknya akan meminta keterangan dari semua korban selamat dalam ritual itu, termasuk sopir yang mengantarkan anggota kelompok tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved