Gunung Semeru meletus

Akibat Gunung Semeru Meletus, Warga Lumajang Kena Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Apakah Itu?

Berikut penjelasan tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang dialami warga Lumajang akibat Gunung Semeru meletus.

Kolase surya.co.id/tony hermawan dan buoyhealth.com
Ilustrasu Warga Lumajang Kena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Akibat Gunung Semeru meletus. Penjelasan tentang ISPA ada di artikel ini 

Menurut dr Bayu, abu vulkanik yang tersebar ini berbahaya jika terhirup manusia. Pasalnya abu vulkanik itu memiliki kandungan zat berbahaya seperti hidrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2).

Untuk itu, warga diimbau untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Tetap optimalkan penggunaan masker karena sekarang masker ada dua fungsi melindungi infeksi ISPA karena abu vulkanik maupun Covid-19," pungkasnya.

Viral Video Gunung Semeru Semburkan Asap Tebal

Tangkapan layar video yang menjadi viral di media sosial menampilkan kepulan asap membumbung tinggi dari wilayah Gunung Semeru. Warga juga terlihat panik berlarian, Minggu (6/12/2020).
Tangkapan layar video yang menjadi viral di media sosial menampilkan kepulan asap membumbung tinggi dari wilayah Gunung Semeru. Warga juga terlihat panik berlarian, Minggu (6/12/2020). (Istimewa/tangkapan layar)

Sementara itu, sejumlah video yang menjadi viral di media sosial menampilkan warga di kawasan Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, dikejutkan oleh asap tebal membumbung ke langit dari wilayah Gunung Semeru.

Dalam video tersebut, para warga terlihat panik. Mereka berlarian, juga terdengar suara warga diminta untuk segera mengungsi.

Bahkan, di media sosial video tersebut berisikan keterangan Gunung Semeru telah kembali mengeluarkan guguran lava panas. Ada juga yang menyebut Gunung Semeru meletus kembali.

Salah seorang warga Sumberwuluh, Hanafi mengatakan, bahwa kabar tersebut salah.

"Bukan meletus, itu asap keluar karena endapan lahar panas kena hujan," kata Hanafi, Minggu (6/12/2020).

Ia menceritakan, peristiwa itu terjadi di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, sekitar pukul 16.00 WIB.

Diketahui, sebelum kepulan asap terjadi, sebelumnya kawasan di Lumajang memang tengah diguyur hujan.

Hal inilah yang menurut Hanafi, memicu endapan lahar panas mengeluarkan asap tebal.

"Logikanya kalau ada erupsi kenapa kepulan asap hanya terjadi pada satu titik saja. Dan itu sumber kepulannya bukan dari atas puncak tapi dari lerengnya," ujarnya.

Baca juga: Ancaman Keras Kapolda Metro ke Rizieq Shihab agar Keluar dari Persembunyian Usai 6 Pengawalnya Tewas

Baca juga: Kabar Terbaru Ali Kalora Cs Tak Kunjung Tertangkap, Masa Tugas Satgas Tinombala akan Diperpanjang?

Hanafi membenarkan saat peristiwa itu terjadi warga yang tinggal di dekat Besuk Kobokan diminta untuk segera mengungsi.

Untungnya, lanjut Hanafi, gara-gara kejadian kepulan asap tebal yang membuat warga sempat panik itu, namun peristiwa tersebut tidak berlangsung lama.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved