Pembunuhan Janda Sidoarjo

Cemburu Setelah Mabuk, Tiduran di Sofa Cium Bau Sperma, Pembunuh Janda Sidoarjo Nggembel di Surabaya

Polisi hampir dua pekan lebih nyanggong di sekitar rumah tersangka. Sampai-sampai ada yang menyamar sebagai penjual bakso atau pedagang kerupuk.

Penulis: M Taufik | Editor: Anas Miftakhudin
Kolase M Taufik
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji dan tersangka pemunuhan janda Sidoarjo gara-gara bau sperma di sofa. 

Saat itulah, ditemukan Irine sudah tergeletak tak bernyawa di ruang tamu rumahnya.

Di lokasi saat itu, polisi mengamankan tas selempang kecil dan dua sepatu.

Tas selempang masih menempel di tubuh korban ketika tergeletak tak bernyawa di ruang tamu rumahnya juga sepatu yang masih dikenakan korban.

Barang itu sempat dibersihkan dulu menggunakan air oleh petugas. Baru kemudian dibawa ke kantor polisi.

Karena tas yang ditemukan itu juga terkena cairan dari tubuh korban yang sudah membengkak.

Sosok Irine Siska

Irine Siska merupakan seorang janda dan tidak punya anak.

Sehari-hari, dia kerja di sebuah pabrik di Waru.

"Sudah tiga hari tak bisa dihubungi.
Ditelpon dan WA (WhatsApp) masuk, tapi tidak diangkat.

Ternyata dia sudah meninggal dan ponselnya dalam posisi dicharge (cas)," kata Adi Wicaksono, adik ipar korban di lokasi kejadian.

Pria asal Krian itu menceritakan, korban terakhir berkomunikasi dengan keluarga pada Sabtu lalu.

Kemudian sejak Minggu pagi sudah tidak merespon ketika di WA dan ditelepon.

Rumah Irene Siska Windyastuti di Perumahan Alam Juanda, Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Rumah Irene Siska Windyastuti di Perumahan Alam Juanda, Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. (M Taufik)

"Saya disuruh ngecek, kemudian Selasa malam tadi saya datang ke sini.
Tapi mobilnya tidak ada di depan rumah.
Saya kira sedang keluar, sehingga saya balik," urainya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved