Pembunuhan Janda Sidoarjo

Cemburu Setelah Mabuk, Tiduran di Sofa Cium Bau Sperma, Pembunuh Janda Sidoarjo Nggembel di Surabaya

Polisi hampir dua pekan lebih nyanggong di sekitar rumah tersangka. Sampai-sampai ada yang menyamar sebagai penjual bakso atau pedagang kerupuk.

Penulis: M Taufik | Editor: Anas Miftakhudin
Kolase M Taufik
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji dan tersangka pemunuhan janda Sidoarjo gara-gara bau sperma di sofa. 

"Minum red label," ujar Bayu saat ditanya penyidik.

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji saat menunjukkan tersangka pelaku pembunuhan janda di perumahan Alam Juanda, Sidoarjo.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji saat menunjukkan tersangka pelaku pembunuhan janda di perumahan Alam Juanda, Sidoarjo. (surabaya.tribunnews.com/m taufik)

Setelah menenggak minuman beralkohol, mereka berhubungan layaknya suami istri dan tidur pulas.

Pagi hari setelah bangun tidur, Irine masak dan makan berdua di rumah kontrakan tersebut.

Cemburu kedua, sekira pukul 09.00 WIB, keduanya melanjutkan menenggak miras di ruang tamu sambil tiduran di sofa. Nah, saat itulah Bayu mencium bau seperti sperma di sofa rumah Irine.

Sontak, Bayu marah-marah hingga terjadi cek-cok mulut di antara mereka.

Apalagi keduanya sudah dirasuki miras, sehingga keduanya tidak bisa mengontrol.

Dalam kondisi kalap, tersangka mendorong tubuh korban hingga jatuh ke lantai ruang tamu.

Begitu korban jatuh telentang, tersangka langsung menindih tubuh korban, lalu membekap mulut dan hidung korban dengan tangannya.

Melihat korban lemas dan tak bernyawa, pelaku gopoh lalu mengambil kunci mobil Honda HRV bernopol L 1487 IU milik perempuan yang bekerja sebagai manager regional sebuah perusahaan swasta.

Dia pulang ke rumahnya di Malang mengendarai mobil tersebut.

"Mobil itu kemudian dititipkan ke temannya di Malang," ujar petugas Polresta Sidoarjo yang menangani perkara ini, Sabtu (15/8/2020).

Untuk menghilangkan jejak dengan harapan tak diendus polisi, tersangka mengganti nomor ponselnya.

Tidak itu saja, tersangka juga menjual ponselnya dan menukar dengan ponsel lain.

Setelah itu, Bayu berangkat ke Surabaya naik angkutan umum. Ia hany berbekal beberapa potong baju.

Polisi yang mencurigai Bayu sejak korban ditemukan, langsung mencari Bayu. Begitu polisi datang, tersangka sudah kabur duluan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved