Citizen Reporter

Air Jolotundo Tak Pernah Surut, Mitos jika Ingin Awet Muda, Cantik, dan Tampan Mandilah di Petirtaan

Petirtaan Jolotundo begitulah masyarakat menyebutnya. Bukan hanya petirtaan karena di situ juga ada candinya.

Editor: Parmin
Foto: istimewa
Pengunjung Petirtaan Jolotundo sedang berfoto saat sebelum pendemi. 

Air yang dibuat mandi mengalir ke kolam yang cukup luas.

Meskipun dibuat mandi, airnya tetap jernih karena waktu mandi tidak diperkenankan membawa peralatan mandi yang biasa dipakai di rumah seperti sabun, pasta gigi, dan sampo karena akan mencemari air.

Saat mandi pun pengunjung masih mengenakan baju.

Di kolam terdapat ikan yang besar-besar. Tidak ada yang berani untuk menangkap ataupun memancing ikan yang ada di situ. Jadi ikannya tetap utuh bahkan bertambah banyak.

Mata air yang tersaji di petirtaan sangat jernih. Airnya jernih tentunya karena beberapa hal salah satunya faktor alam, letak geografisnya di kaki gunung yang bebas dari aktivitas penduduk ataupun industry.

kemudian ditunjang dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga membuat air tidak pernah habis dan tidak pernah surut sepanjang masa.

Air itu mengalir ke pemukiman penduduk melalui aliran sungai bawah tanah. Jadi selain bernilai religius juga bermakna sosial dan ekonomi karena kawasan itu menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar yang berjualan dan bekerja di petirtaan Jolotundo.

Itu sebabnya, petirtaan Jolotundo tetap terjaga karena memang menjadi situs warisan budaya yang dilindungi oleh pemerintah.

Supriyanto
Guru IPS SMPN 1 Tulangan Sidoarjo
Suvri_2009@yahoo.co.id

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved