Citizen Reporter
Air Jolotundo Tak Pernah Surut, Mitos jika Ingin Awet Muda, Cantik, dan Tampan Mandilah di Petirtaan
Petirtaan Jolotundo begitulah masyarakat menyebutnya. Bukan hanya petirtaan karena di situ juga ada candinya.
Bedanya, pepohonan dirawat dengan baik sehingga tidak menyeramkan.
Jalan yang dilalui menanjak dan orang harus berhati-hati agar tidak tergelincir.
Maklumlah lereng gunung dan tempatnya juga di atas. Di sepanjang jalan masuk, warung berjejer menjual aneka makanan dan minuman yang hangat karena memang suhu sangat dingin dengan adanya hutan yang sangat rimbun.
Kopi sudah pasti tersaji di setiap warung untuk menghangatkan tubuh. Jagung bakar juga banyak dijual karena memang sangat cocok dengan suasananya.
Pengunjung berusia muda banyak yang menikmati suasana itu, sesaat sebelum Covid-19 merebak.
Jangan kaget ketika sampai di petirtaan ada bau dupa. Dupa dibakar di sekitar petirtaan.
Ada juga beberapa orang yang sedang berdoa. Kawasan itu memang menjadi tempat religi umat Hindu.
Jadi, sebaiknya tidak terlalu berisik ketika menikmati petirtaan. Suasana alam yang tenang juga membuat pengunjung enggan membuat suara ribut.
Lokasi yang berada di lereng atas membuat perjalanan menjadi cukup melelahkan. Jika ingin beristirahat, ada beberapa gazebo.
Itu saatnya meluruskan kaki dan membuka bekal. Jangan lupa, bersihkan kembali dan bawa turun sampah.
Pengunjung datang setiap saat. Tengah malam pun ada yang datang.
Ada mitos menarik di sana, siapa yang ingin awet muda dan cantik/tampan, silakan mandi di petirtaan Jolotundo.
Ada dua bilik untuk mandi yang disertai dengan pancuran. Jadi pengunjung laki-laki dan perempuan terpisah jika ingin mandi.
Sungguh luar biasa desain yang dibuat oleh Raja Udayana pada 997 Masehi yang merupakan persembahan untuk kelahiran putranya, yaitu Airlangga.
Ia sangat memperhatikan norma sosial. Kisah itu dapat dilihat dari reliefnya yang menggambarkan kisah sosial budaya (pitutur) yang mengandung filosofi kehidupan sangat tinggi maknanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/mojokerto-petirtaan-jolotundo.jpg)