Opini
Tayangan Xpose Uncensored Fitnah, Dukung Pesantren Tempuh Jalur Hukum
pesantren menjadi tumpuan umat menggali ilmu kepada para kiai, para ulama. Ada banyak ilmu yang diajarkan
Said Abdullah, Santri dari Sumenep,
Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim
Jauh sebelum kita mengenal sekolah modern seperti saat ini, sejak dahulu pesantren menjadi tumpuan umat menggali ilmu kepada para kiai, para ulama. Ada banyak ilmu yang diajarkan oleh kiai di pesantren, tidak hanya pendidikan agama, tetapi juga tentang pertanian, tentang alam, bahkan ilmu bela diri.
Para kiai tidak membeda bedakan asal usul santri, sebagian santri berasal dari keluarga tidak mampu. Selama mondok, para santri tidak mampu itu seluruh hidupnya di tanggung kiai. Sementara bagi wali santri yang mampu biasanya memberikan sumbangan yang tidak di patok khusus, sesuai ke ikhlasannya, dan oleh kiai dikembalikan lagi untuk membiayai pendidikan di pesantrennya.
Relasi kiai, santri dan orang tua santri lebih dari sekedar relasi hubungan pendidik dan yang di didik, atau sekedar relasi ekonomi seperti kebanyakan di sekolah sekolah umum, namun relasinya telah menjelma menjadi kekerabatan berskala besar. Karena itulah para kiai memiliki pengaruh dan ketokohan, sebab perannya yang begitu besar dalam membimbing umat.
Sedihnya, keswadayaan para kiai membangun pesantren, bahkan tanpa bantuan pemerintah sekalipun, beliau beliau tetap teguh mengembangkan pendidikan, mendidik akhlaq umat, namun kita menyaksikan dengan mudahnya para kiai dan pesantren di sudutkan, dilecehkan oleh tayangan di televisi nasional yang tidak mendidik. Sebuah tayangan yang menyudutkan kiai seolah olah pengemis, pesantren seolah olah memperkerjakan santrinya, suatu insinuasi yang sangat negatif, berkebalikan dengan fakta sesungguhnya, untuk itu, saya sebagai bagian dari kalangan yang di besarkan di pesantren perlu menyampaikan beberapa hal:
- Mendukung langkah PBNU untuk menempuh jalur hukum terhadap pihak pihak yang melakukan pelecehan dan tayangan yang menimbulkan fitnah kepada kiai dan pesantren.
- Meminta kepada Komisi Penyiaran (KPI) untuk lebih antisipatif terhadap munculnya tayangan yang berkonten SARA, tayangan fitnah, dan inisnuasi negatif antar kelompok. Serta melakukan penegakkan hukum sesuai ketentuan yang ada di Undang Undang Penyiaran.
- Meminta semua pihak untuk tidak semakin memviralkan tayangan yang melecehkan kiai dan pesantren tersebut melalui media sosial sebab akan semakin memperluas distribusi tayangan negatif tersebut.
- Mendukung para pengurus pesantren dan santri untuk melakukan penyampaian aspirasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam tayangan Xpose Uncensored tersebut dengan cara cara damai, dan kita tunjukkan akhlaqul karimah hasil didikan pesantren.
- Meminta kepada seluruh pengelola media, khususnya stasiun televisi untuk lebih mengedepankan tayangan yang berkonten pendidikan ketimbang sekedar tontotan dan rating, tetapi tidak mendidik, bahkan berpotensi memecah belah, berbasu SARA, dan menimbulkan fitnah
| Indonesia Harus Jadi Pemimpin Ekonomi ASEAN: Timor-Leste Mitra Strategis Menuju Kebangkitan Kawasan |
|
|---|
| Jauh dari Kesan Kolot, Santri Kini Penjaga Moral, Pelopor Ekonomi dan Diaspora Peradaban Bangsa |
|
|---|
| Saatnya Pemerintah Indonesia Menjadikan Guru sebagai Profesi Strategis Negara |
|
|---|
| UU BUMN 2025: Akhir dari ‘Sapi Perah Politik’ dan Amputasi yang Merugi?! |
|
|---|
| Pajak, Protes, dan Kepercayaan Publik : Jalan Tengah untuk Indonesia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.