Berita Mojokerto

KRONOLOGI Sepasang Pendaki Hilang di Gunung Penanggungan, di Gunung Guntur Ketemu Nyaris Telanjang

Kronologi sepasang pendaki asal Surabaya hilang di Gunung Penanggungan, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur terungkap.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Musahadah
tribun jatim/fikri firmansyah
Jalur pendakian Gunung Penanggungan via Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, yang terpantau masih ditutup, Sabtu (4/7/2020). Dikabarkan ada sepasang pendaki asal Surabaya yang hilang setelah jalur pendakian Gunung Penanggungan dibuka. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO -  Kronologi sepasang pendaki asal Surabaya hilang di Gunung Penanggungan, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur terungkap.

Informasi  yang dihimpun wartawan surya.co.id, di lapangan, pendaki tersebut merupakan laki-laki dan perempuan.

Pendaki laki-laki bernama Yahya, namun untuk identitas perempuan hingga berita ini ditulis beulm diketahui. 

Berikut kronologinya: 

Sepasang pendaki ini datang mengendarai motor CB. 

Mereka berangkat dari jalur pendakian Via Telogo, Dusun Kandangan, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro pada Sabtu malam 4 Juli 2020.

Sementara motor Honda CB dititipkan ke rumah warga.

Kades Kunjorowesi, Darsono mengakui kabar hilangnya dua pendaki tersebut.

"Rombongan hanya dua pendaki perempuan dan laki-laki bernama Yahya dilaporkan sampai sekarang belum kembali di Basecamp Gunung Penanggungan Mojokerto jalur Telogo," ujar Kades Kunjorowesi, Darsono melalui sambungan telepon, Senin (6/7/2020).

Ia mengatakan sesuai registrasi di pos pendakian pada umumnya pendaki berangkat Sabtu dan kembali keesokannya pada Minggu.

Kendaraan pendaki yang bersangkutan Honda CB sampai sekarang masih berada di tempat parkir pos pendakian Gunung Penanggungan Mojokerto jalur Telogo.

"Masih dalam proses pencarian pendaki dikabarkan hilang oleh warga setempat ada tiga orang di dalam hutan Gunung Penanggungan Mojokerto," jelasnya.

Menurut dia, pendakian Gunung Penanggungan Mojokerto mulai dibuka semenjak diberlakukan New Normal di Kabupaten Mojokerto.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Polsek Ngoro," terangnya.

Kanit Reskrim Polsek Ngoro, Ipda Selimat membenarkan adanya kejadian dua pendaki yang dikabarkan hilang di Gunung Penanggungan Mojokerto.

"Masih perjalanan menuju ke lokasi, iya benar ada dua pendaki dikabarkan hilang di Gunung Penanggungan Mojokerto," tandasnya.

Kabar hilangnya dua pendaki di Gunung Penanggungan ini menambah daftar kasus serupa di sejumlah wilayah. 

Berikut di antaranya: 

FAKTA Pendaki Gunung Guntur Hilang Misterius, Ketemu Nyaris Telanjang, 2 Kasus Lain Lebih Dramatis

Dokter PPDS Unair dr Putri Wulan Meninggal Dunia karena Covid-19, Begini Reaksi Pemprov Jatim

1. Pendaki Hilang  31 Jam di Gunung Guntur

Pendaki Gunung Guntur ini hilang saat tengah tidur di tenda bersama teman-temannya pada Sabtu (4/7/2020).

Sebelum diketahui hilang, pendaki ini bersama 4 temannya memulai pendakian pada Jumat (3/7/2020).

Pada Jumat (3/7/2020) malam mereka istirahat dan mendirikan tenda. 

Namun, pagi hari pendaki sudah tidak diketahui di tenda. 

Rekan korban, sempat menunggu di pos tiga hingga siang hari. Namun, korban tak juga datang.

Pada Minggu (5/7/2020),  tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD dan masyarakat sekitar pun melakukan upaya pencarian hingga akhirnya korban berhasil ditemukan.

Komandan Koramil Tarogong, Kapten Ing Dedi Saefulloh mengungkapkan, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh warga yang ikut melakukan pencarian, di sekitar sumber mata air Citiis.

"Lokasi ditemukannya cukup jauh dari pos tiga tempat korban buka tenda bersama temannya," jelas Dedi, Minggu (5/7/2020).

Entis Sutisna (61), warga yang menemukan korban kepada wartawan mengungkapkan, dirinya bersama dua orang warga yang melakukan pencarian menemukan korban sudah dalam kondisi lemas di sumber air yang dikenal dengan nama Cikole.

Entis mengaku merasa terpanggil untuk ikut melakukan pencarian korban sebagai bentuk tanggungjawab karena selama ini dirinya ikut mengais rejeki dari para pendaki.

Entis khawatir, jika korban hilang dan tidak ditemukan, Gunung Guntur ditutup. "10 tahun lalu pernah kejadian seperti ini, ketemu setelah 4 hari, sama kondisinya saat ditemukan juga telanjang," katanya.

Entis mengaku, dirinya naik ke Gunung Guntur sejak pukul 06.00 pagi melalui jalur pendakian yang berbeda dengan tim pencarian yang lain.

Di dekat tempat korban ditemukan, Entis beristirahat karena kelelahan.

Saat itu, Entis pun berdoa agar korban ditemukan. "Saya tawasul, berserah diri karena semuanya. bagaimana Allah, setelah itu saya teriak-teriak panggil nama korban dan Alhamdulillah ada jawaban," katanya.

Korban bingung, tiba-tiba terbangun di lokasi lain Mendengar ada jawaban dari korban, menurut Entis dirinya bersama dua warga lainnya pun langsung mencari korban.

Hingga akhirnya menemukan korban berada di dekat batu besar dalam keadaan telanjang hanya menggunakan celana dalam.

Begitu melihat korban, Entis mengaku sempat memastikannya dengan menanyakan nama korban.

Setelah yakin itu pendaki yang dicari, Entis pun langsung memeluknya dan memberi korban pakaian.

"Kata korban, dia tidak tahu kenapa bisa sampai ada disitu, dia hanya ingat sedang tidur dalam tenda sama temannya," katanya.

Korban bisa lihat orang lain, tapi orang lain tak bisa melihatnya Dari pengakuan korban, menurut Entis sebenarnya korban bisa melihat orang lain dari tempatnya.

Namun, anehnya dia tidak bisa memanggilnya dan orang yang dilihatnya pun tidak bisa melihat dan mendengar korban.

Kasus ini menambah daftar peristiwa misterius yang terjadi di gunung. 

2. Pendaki hilang setelah masuk semak-semak hilang

Pos pantau jalur Parangtejo menuju pendakian Gunung Buthak Kota Batu.
Pos pantau jalur Parangtejo menuju pendakian Gunung Buthak Kota Batu. (surya.co.id/benni indo)

Pada Senin, (13/4/2020) pendaki bernama Jopi PRanata hilang di Gunung Buthak, Kota Batu.

Jopi Pranata mendaki bersama 16 orang, satu perempuan dan 16 pria. 

Mereka berangkat menuju Gunung Buthak pada Jumat 10 April 2020.

Ketika beristirahat di Pos 3 sekitar pukul 19.00 WIB, kemudian Jopi lari ke arah bawah, dan masuk ke semak-semak. 

Rekannya yang lain mencoba untuk menemukan Jopi, namun tidak membuahkan hasil.

Di semak-semak yang dimasuki Jopi, ditemukan sepatu dan kaos kaki milik Jopi.

Tim SAR sudah mendirikan tenda di Pos 3 sejak Senin lalu untuk menjangkau area pencarian.

Jasad Jopi akhirnya ditemukan tim SAR telah meninggal dunia, Rabu (15/4/2020).

Dantim Basarnas Surabaya, Satrio Nurridanto menerangkan dari pos pantau jalur Coban Parangtejo, Jopi ditemukan sekitar pukul 13.56 di titik koordinat S7°56’19,6’’ dan E112°28’30,4’’.

Kemudian dilakukan evakuasi dan menurunkan korban ke bawah yang dimulai sekitar pukul 15.30 wib.

“TIM SAR gabungan pada pukul 13.56 berhasil mengevakuasi korban atas nama Jopi Pranata dalam meninggal dunia. Saat ini, sedang evakuasi dengan perjalanan sekitar 5 jam sehingga diperkirakan tiba pukul sekitar 21.30 wib,” ujar Satrio pada Rabu (15/4/2020) sore.

Jopi ditemukan 111 meter dari sepatunya.

3. Hilang 12 Hari, Ditemukan Saat Ulang Tahun

Thoriq Pendaki yang Hilang & Ditemukan Tak Bernyawa di Gunung Piramid Bondowoso
Thoriq Pendaki yang Hilang & Ditemukan Tak Bernyawa di Gunung Piramid Bondowoso (Kolase instagram dan lifestyle.analisadaily.com)

Kasus tak kalah menghebohkan dialami, Thoriq Rizki Maulidan (15), pendaki Gunung  Piramid, Bondowoso.

Thoriq terjatuh dan hilang selama 12 hari. 

Jasad Thoriq ditemukan tepat saat ulang tahunnya pada 23 Juni 2019.

Pungky Filzah Pranata, teman Thoriq saat mendaki mengaku tidak menyangka Thoriq jatuh karena dia tidak mendengar teriakan dan bunyi apapun saat mereka turun. 

Padahal saat itu, posisinya berada di belakang Thoriq saat turun bukit. 

Pungky pun menceritakan saat-saat sebelum nahas itu terjadi. 

Jumat (21/6/2019), dia bersama Thoriq dan dua temannya Syafril serta Rizki janjian untuk mendaki.

"Saya yang janjian hari Jumat itu bareng mereka. Akhirnya setuju naik hari Minggu (23/6/2019)," kata Pungky.

Setelah sepakat untuk naik ke Bukit Piramid kawasan Gunung Argopuro, ketiga pelajar tersebut berangkat mendaki Minggu (23/6/2019).

"Kami berangkat pukul 07.00 dan tiba di tempat parkir motor sekitar pukul 07.30," kata dia.

Mereka berempat akhirnya memulai pendakian di Bukit Piramid, dan baru tiba di Pos Dua sekitar pukul 11.30.

"Perjalanan sekitar empat jam ke Pos Dua, itu pun sudah dengan istirahat," ungkap Pungky.

Setelah beristirahat, pukul 14.00 WIB mereka kembali melanjutkan pendakian.

"Kami tiba di Punggung Naga, jalur pendakian sekitar pukul 15.30 WIB. Lalu istirahat lagi," kata dia.

Dari empat remaja tersebut, hanya Syafril yang memilih istirahat di Punggung Naga lantaran kecapekan.

"Akhirnya saya, Rizki, dan Thoriq melanjutkan perjalanan ke puncak Bukit Piramid, dan tiba di sana (puncak) pukul 16.00 WIB," kata Pungky.

Cuaca yang saat itu sedang tidak bersahabat membuat tiga remaja ini memilih turun dari puncak Bukit Piramid.

"Paling sekitar 10 menit berada di atas dan akhirnya kami bertiga turun. Tadinya mau lihat sunset di atas puncak," kata dia.

Proses evakuasi jenazah Thoriq Rizky Maulidan
Proses evakuasi jenazah Thoriq Rizky Maulidan (Istimewa)

Saat ketiganya turun, Thoriq berada paling depan, sedangkan Pungky di tengah, dan Rizki paling belakang.

"Saya saat itu masih melihat Thoriq ada di depan saya dan berjalan agak ngesot karena jalur yang curam. Saya turun dengan posisi merangkak membelakangi Thoriq," ujar dia.

Pungky baru menyadari Thoriq hilang saat akan tiba di bawah dan bertemu dengan Syafril.

"Saya kira Thoriq sudah tiba dulu karena dia di depan saya. Begitu saya tanya Syafril, katanya Thoriq belum tiba," ungkap Pungky, dengan tatapan sedih. Akhirnya, Pungky bersama Syafril dan Rizki melakukan pencarian selama kurang lebih satu jam.

"Saya tiba di Punggung Naga sekitar pukul 16.30. Saya dan teman-teman lalu mencari dan terus manggil Thoriq, tapi tidak ada jawaban. Saya juga tidak menyangka jika Thoriq jatuh karena tidak ada teriakan dan bunyi apa-apa saat kami turun," kata dia.

Sekitar pukul 17.30, mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk turun karena kondisi sudah malam.

"Saya akhirnya turun dan tiba di parkiran pukul 19.00 WIB," ujar dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendaki Hilang Misterius di Gunung Guntur, Malam Tidur di Tenda, Pagi Ditemukan Telanjang dan Lemas Dekat Mata Air"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved