FAKTA Pendaki Gunung Guntur Hilang Misterius, Ketemu Nyaris Telanjang, 2 Kasus Lain Lebih Dramatis
Sejumlah fakta terungkap dari kisah pendaki Gunung Guntur yang hilang misterius 31 jam dan ditemukan nyaris telanjang.
SURYA.co.id, Surabaya - Sejumlah fakta terungkap dari kisah pendaki Gunung Guntur yang hilang misterius 31 jam dan ditemukan nyaris telanjang.
Pendaki Gunung Guntur ini hilang saat tengah tidur di tenda bersama teman-temannya pada Sabtu (4/7/2020).
Sebelum diketahui hilang, pendaki ini bersama 4 temannya memulai pendakian pada Jumat (3/7/2020).
Pada Jumat (3/7/2020) malam mereka istirahat dan mendirikan tenda.
Namun, pagi hari pendaki sudah tidak diketahui di tenda.
Rekan korban, sempat menunggu di pos tiga hingga siang hari. Namun, korban tak juga datang.
Pada Minggu (5/7/2020), tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD dan masyarakat sekitar pun melakukan upaya pencarian hingga akhirnya korban berhasil ditemukan.
Komandan Koramil Tarogong, Kapten Ing Dedi Saefulloh mengungkapkan, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat oleh warga yang ikut melakukan pencarian, di sekitar sumber mata air Citiis.
"Lokasi ditemukannya cukup jauh dari pos tiga tempat korban buka tenda bersama temannya," jelas Dedi, Minggu (5/7/2020).
Entis Sutisna (61), warga yang menemukan korban kepada wartawan mengungkapkan, dirinya bersama dua orang warga yang melakukan pencarian menemukan korban sudah dalam kondisi lemas di sumber air yang dikenal dengan nama Cikole.
Entis mengaku merasa terpanggil untuk ikut melakukan pencarian korban sebagai bentuk tanggungjawab karena selama ini dirinya ikut mengais rejeki dari para pendaki.
Entis khawatir, jika korban hilang dan tidak ditemukan, Gunung Guntur ditutup. "10 tahun lalu pernah kejadian seperti ini, ketemu setelah 4 hari, sama kondisinya saat ditemukan juga telanjang," katanya.
Entis mengaku, dirinya naik ke Gunung Guntur sejak pukul 06.00 pagi melalui jalur pendakian yang berbeda dengan tim pencarian yang lain.
Di dekat tempat korban ditemukan, Entis beristirahat karena kelelahan.
Saat itu, Entis pun berdoa agar korban ditemukan. "Saya tawasul, berserah diri karena semuanya. bagaimana Allah, setelah itu saya teriak-teriak panggil nama korban dan Alhamdulillah ada jawaban," katanya.