Kilas Balik
Seorang Wanita Nekat Menemui Soeharto Demi Minta Izin Menyusup ke Papua, Ternyata Punya Misi Khusus
Seorang wanita pernah nekat menemui Soeharto hanya untuk meminta izin agar diikutkan menyusup ke Irian Barat (sekarang Papua), berikut kisahnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Seorang wanita pernah nekat menemui Soeharto hanya untuk meminta izin agar diikutkan menyusup ke Irian Barat (sekarang Papua).
Sosok wanita nekat itu yakni Herlina Kasim, yang kemudian ikut berperan dalam pembebasan Papua dari cengkeraman Belanda.
Dilansir dari Intisari dalama artikel 'Herlina Kasim, Srikandi Trikora yang Rela Menyusup di Rimba Raya Papua Demi Kembalinya Tanah Papua ke Pangkuan NKRI', Herlina Kasim merasa jiwanya terpanggil saat operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) mulai digaungkan Soekarno.
Herlina yang memiliki semangat menyala-nyala untuk terjun langsung ke Irian Barat kemudian berlayar ke Makassar (Ujung Pandang) untuk menghadap langsung Panglima Komando Mandala, Mayjen Soeharto.
• Aksi Keji Aulia Kusuma Ingatkan Pembunuhan Letkol Purwanto Sekeluarga di Dolly Surabaya
• Sosok Artis Siska Sarangheo Si Pembunuh Berdarah Dingin, Korbannya Bos Salon, PNS hingga Napi
• VIRAL Detik-detik Oknum Polisi Diarak Tanpa Celana Setelah Berduaan Bersama Bidan di Pasuruan
• TERUNGKAP 3 Strategi Egianus Kogoya Manfaatkan Kerusuhan di Papua, Rekrut KKB Papua yang Tak Eksis
Pada 21 Juni 1962, ia tiba di Markas Komando Mandala diterima oleh Kepala Penerangan Mandala, Mayor Sayuti.
Sebagai aktivis perempuan yang sudah cukup dikenal, Mayor Sayuti sangat tertarik dan antusias terhadap semangat Herlina untuk terjun langsung ke dalam Operasi Trikora.
Namun dengan pertimbangan bahwa seorang wanita akan lebih mengalami tantangan di medan tempur yang masih liar. Mayor Sayuti tidak berani memberikan izin kepada Herlina.
Karena Herlina keras hati untuk terjun langsung dalam Operasi Pembebasan Irian Barat, Mayor Sayuti kemudian mempertemukannya dengan Kepala Staf Mandala, Kolonel Ahmad Tahir.

Di luar dugaan, Kolonel Tahir ternyata menyambut baik niat Herlina.
• 6 FAKTA Ibu Rusmini Meninggal Dunia Setelah Kepalanya Diinjak Anak Kandung di Tegalsari Surabaya
• 5 Fakta Gubernur Papua dan Khofifah Ditolak Masuk Asrama Mahasiwa Papua di Surabaya
Pada 23 Juni 1962, Panglima Mandala Mayjen Soeharto datang dari Jakarta untuk menghadiri rapat gabungan komando.
Setelah rapat, Herlina menghadap langsung Panglima Mandala dan mendapat izin untuk menyusup ke daratan Papua bersama pasukan sukarelawan.
Demi melaksanakan misi penyusupan itu, ia berangkat ke Ambon untuk menemui Mayor Sunarto selaku koordinator Pos-Pos Terdepan yang berhadapan langsung dengan daratan Irian Barat.
Mayor Sunarto sempat ragu-ragu karena kehadiran seorang wanita di tengah pasukan tempur yang berbulan-bulan pisah dari keluarga bisa berbahaya.
Tapi setelah melalui berbagai pertimbangan, seperti adanya izin dari Panglima Mandala dan kemampuan ilmu komunikasi yang bisa dimanfaatkan di lapangan, Herlina dan rombongannya kemudian diizinkan masuk ke daratan Papua.
Mereka menumpang kapal niaga yang telah dimiliterisasi, Kapal Berau meninggalkan Ambon menuju Soasio.